DENPASAR, Kilasbali.com – Musisi Tantowi Yahya yang juga seorang politisi ini angkat bicara menyikapi warga negara asing (WNA) ‘nakal’ di Bali. Kata dia, tidak sepenuhnya merupakan kesalahan dari turis itu sendiri.
Dikatakan, turis ‘nakal’ tidak hanya mengganggu masyarakat, namun juga mengusik pemerintah. Menurutnya, hal itu diduga dipicu karena ketidaktahuan, akibat kurangnya sosialisasi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan turis di Bali.
Dia mencontohkan seperti hal di Selandia Baru. Wisatawan yang bakal berkunjung ke Selandia Baru, sejak berada di dalam pesawat sudah diberikan informasi terkait aturan melalui tayangan video edukasi.
Tak hanya itu, lanjut dia, juga terdapat selebaran, bahkan hingga tiba di hotel kembali diingatkan. “Jadi wisatawan diajak berjanji untuk mematuhi hidup seperti apa di Selandia Baru, dan mereka pun respek, semua mengikuti aturannya. Kalau itu bagus, kenapa tidak ditiru,” tuturnya di Denpasar, Sabtu (15/4).
Menyikapi turis ‘nakal’, Tantowi berharap mereka diajari tentang apa aturan selama mereka di Bali. Karena mereka tidak mengerti konsep di Bali. Misalnya pecalang, mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah konsep keamanan adat. Mereka hanya tahu polisi.
“Begitu juga tempat sakral yang berbeda dengan di negaranya. Kalau di Amerika mereka boleh berpakaian minim, berbeda dengan negara kita. Nah ini yang harus diedukasi ke turis,” pintanya. (jus/kb)