KUTA, Kilasbali.com – Untuk meningkatkan kemampuan, kualitas produk, jasa, dan akses pasar hingga pelayanan, melalui kontribusi nyata upaya keberlanjutan, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia memberikan pendampingan pengelolaan, pelatihan, dan dukungan kepada komunitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (6/4/2023).
Salah satu upaya yang dilakukan CCEP Indonesia adalah melalui pendekatan program pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lewat sejumlah kegiatan seperti, pelatihan keterampilan, manajemen bisnis, akses ke pasar, hingga dukungan akses pemodalan, serta membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan visibilitas produk dalam pemasaran dan promosi.
Selain memberikan dukungan langsung kepada para pelaku UMKM, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendukung usaha lokal dan menjaga lingkungan hidup. Mengingat, program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah CCEP Indonesia beroperasi.
“Dengan memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM, semoga program ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup yang berkelanjutan bagi komunitas pelaku UMKM di Pantai Jerman, khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya, serta membantu memperkuat perekonomian daerah di sektor pariwisata,” harap Armytanti Hanum Kasmito, Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia.
Berkolaborasi dengan pihak akademisi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar dan Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO) yang memiliki fokus pengembangan komunitas UMKM, program pendampingan komunitas UMKM oleh CCEP Indonesia ini dilakukan sejak awal tahun 2023 hingga saat ini dengan pendampingan kepada lebih dari 40 pelaku UMKM di sekitar Pantai Jerman.
Mulai dari tahapan pertama berupa penilaian terhadap peserta yang terdiri dari pelaku usaha makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, jasa pelayanan, dan lain sebagainya, hingga kegiatan utama berupa pemberian materi pelatihan dasar kewirausahaan, aspek pemodalan dan pemasaran, solusi permasalahan keuangan, manajemen pelaporan keuangan, hingga permasalahan legalitas usaha dan produk, merek serta hak cipta.
Proses pendampingan secara langsung kepada setiap pelaku usaha di lokasi usaha masing-masing juga dilakukan untuk memberikan dukungan nyata pada praktek dari materi pelatihan. Tahapan pendampingan secara langsung ini sebagai bentuk monitoring dari implementasi berbagai materi pelatihan, salah satunya mengenai manajemen keuangan, sehingga para pelaku UMKM mendapatkan kejelasan melalui praktek langsung dalam hal perhitungan laba rugi usahanya.
“Tak sekadar mengajarkan skill usaha, yang terpenting dari program ini adalah upaya menumbuhkembangkan jiwa enterpreunership di kalangan UMKM,” ujar Ketua Program Pusat Program Studi Undiknas Denpasar AA Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, seraya berharap, hal ini menjadi bekal kreativitas dalam menjalankan usaha.
Kegiata tersebut disambut baik oleh Kelian Banjar Adat Segara Kuta Ketut Werka, yang meyakini, melalui pendampingan serta pelatihan bisnis tersebut akan membawa dampak positif bagi setiap usaha yang digeluti oleh masyarakat pelaku usaha di wilayahnya. (Kb/djo)