DENPASAR, Kilasbali.com – Jelang Hari Raya Nyepi Caka 1945 dan Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali menggelar High Level Meeting (HLM) di Ruang Rapat Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (20/3). Rapat itu dipimpin Wakil Gubernur Bali, Tjok. Oka Sukawati (Cok Ace).
“Melalui pertemuan ini, merupakan wujud dari semangat dan kuatnya komitmen bersama dalam upaya, menjaga kestabilan harga dalam rangka pencapaian inflasi yang rendah dan stabil,” ungkap Cok Ace.
Pihaknya mengapresiasi anggota TPID se-Provinsi Bali. Karena telah berupaya dan bekerja keras dalam menjaga stabilitas harga di wilayah masing-masing walaupun. Menurutnya, tingkat inflasi di Bali saat ini masih cukup tinggi.
Dikatakan, pada bulan Februari 2023 gabungan tingkat inflasi Kota Denpasar dan Singaraja mencapai 0,07% (mtm) atau 6,35% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,66% (mtm).
Menurutnya tekanan inflasi ini bersumber dari kenaikan harga beras dan bahan bakar rumah tangga sedangkan penurunan harga canang sari dan daging ayam ras menahan tekanan inflasi lebih tinggi.
Ke depan, lanjut Cok Ace, komitmen dan upaya anggota TPID di Bali ini perlu terus ditingkatkan mengingat tantangan pengendalian inflasi yang semakin berat.
“Dengan adanya tantangan-tantangan tersebut HLM TPID se-Provinsi Bali kali ini memegang peranan yang sangat penting untuk dapat menghasilkan rumusan strategi yang diharapkan dapat menekan laju inflasi di Provinsi Bali khususnya menjelang Hari Raya Nyepi dan Bulan Ramadhan tahun ini,” katanya.
Dia menilai, TPID yang telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota di Bali merupakan sebuah kekuatan untuk merumuskan langkah-langkah strategis 4K dalam jangka pendek, menengah dan panjang menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif.
“Saya berharap High Level Meeting TPID kali ini menumbuhkan semangat untuk menghasilkan rumusan strategi yang dapat bermanfaat bagi pengendalian inflasi Bali,” harapnya. (jus/kb)