BulelengNews UpdatePemerintahan

Tata Wajah Kota Singaraja

PJ Bupati Genjot Perbaikan Pasar Anyar Buleleng

    SINGARAJA, Kilasbali.com — Penjabat (PJ) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana genjot penataan dan perbaikan Pasar Anyar merupakan pasar terbesar di Kabupaten Buleleng. Penataan dilakukan bertujuan mendorong keindahan wajah Kota Singaraja.

    Perbaikan menyasar gorong-gorong serta trotoar. Gorong-gorong semula tersumbat telah dibersihkan. Pun, trotoar yang rusak kini telah diganti. Kemudian, pohon yang ada di trotoar akan dipotong dan digantikan dengan tanaman dalam pot.

    “Kemudian, pohon yang ada di trotoar akan dipotong, lalu diganti dengan tanaman pot. Ya, itu (cenderung) merusak. Nanti kita akan kasih pot-pot tanaman bougenville (kembang kertas),” terang PJ Lihadnyana usai memimpin rapat koordinasi penataan Pasar Anyar di Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (15/2).

    Perihal relokasi pedagang, PJ Lihadnyana menyebut, sejumlah pedagang yang sebelumnya berjualan di Jalan Diponegoro, segera akan direlokasi ke Pasar Banyuasri. Dengan begitu, pemerintah tidak menghambat mata pencaharian para pedagang

    Baca Juga:  20 Media Massa di Bali Raih Mangupura Awards

    “Dulu kan sudah pernah di sana.  Terpenting kita ajak semuanya komunikasi sehingga tidak ada kesan pemerintah memutus mata pencaharian pedagang. Nantinya kita atur dan tata. Harapannya, semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.

    Terpisah, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Buleleng, I Made Agus Yudi Arsana mengatakan, sejatinya pihaknya sudah menyediakan sebanyak 220 lapak kosong di lantai dua (2) Pasar Anyar.

    Jumlah tersebut sebetulnya cukup untuk menampung seluruh pedagang yang direlokasi. Baik pedagang yang sebelumnya berjualan di Jalan Diponegoro, dan pedagang di lantai tiga Pasar Banyuasri yang akan direlokasi untuk pembangunan Mall pelayanan Publik (MPP).

    Baca Juga:  Lepas Peserta Jalan Sehat HUT ke-53 KORPRI, Sekda Bali Dewa Indra Tegaskan Pentingnya Netralitas

    “Kita sudah berupaya melaksanakan apa yang menjadi kebijakan dan program dari pemerintah terhadap Pasar Anyar ini, dan upaya sudah kita lakukan semua,” ujar Dirut Agus.

    Masih kata dia, pihaknya mencatat ada sekitar 79 pedagang bermobil yang direlokasi dari Jalan Diponegoro. Sedangkan, pedagang yang berjualan di lantai tiga Pasar Banyuasri berjumlah 92 orang.

    Skema yang telah disiapkan adalah, pedagang bermobil yang sebelumnya berjualan di Jalan Diponegoro akan menempati lapak pasar tumpah di Pasar Banyuasri, pada malam hari seusai pedagang pasar tumpah tutup.

    Baca Juga:  Warisan Leluhur Bali Lebih Kuat karena Perjuangan Wayan Koster, Yowana Sebut Prestasi Terbaik Pak Yan

    “Karena waktu tutup pasar tumpah itu jam 10 malam. Kebetulan yang Diponegoro ini kan pedagang bermobil yang malam. Dari Jam 1 (malam),” jelasnya.

    Imbuh Dirut Agus, pedagang yang sebelumnya berjualan di lantai tiga Pasar Banyuasri akan direlokasi ke Terminal Banyuasri.

    Pedagang yang akan berlokasi di Terminal Banyuasri tersebut akan beroperasi pada Jam 11 siang sampai jam 3 sore.

    Yudi Arsana menambahkan, bahwa pihaknya akan memberi penekanan kepada pedagang yang akan menempati Terminal Banyuasri akan khusus berjualan secara grosir.

    “Jadi Tidak seperti pedagang di pasar tumpah yang di dalam. Biar tidak ada benturan dengan yang di dalam,” pungkasnya. (ard/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi