GIANYAR, Kilasbali.com – Pemeliharan ternak kambing mudah, murah dan harga tinggi tak serta merta menarik animo peternak di Gianyar.
Padahal selain permintaan sangat tinggi ketersediaan pakan juga sangat berlimpah. Alhasil pemenuhan daging kambing harus mengandalkan produksi kabupaten tetangga.
Di Gianyar yang memiliki lahan perkebunan yang luas, namun sebagian warga tidak tertarik untuk memelihara ternak kambing. Padahal, potensi pakan dedaunan di Gianyar Utara sangat melimpah, sehingga itu terbuang begitu saja.
Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Anak Agung Parwata, Senin (8/1), mengungkapkan jika Gianyar memiliki lahan perkebunan yang luas.
“Jadi, potensi pakan dedaunan di Gianyar Utara sangat melimpah. Namun sebagian besar warga tidak tertarik untuk memelihara ternak kambing,” ungkapnya.
Disebutkan, justru di Wilayah Gianyar Utara yang banyak tersedia pakan, masih sedikit yang memelihara ternak kambing.
Sedangkan kecamatan yang terbanyak memelihara kambing justru di Kecamatan Blahbatuh dengan populasi 327 ekor dan Gianyar sebanyak 290 ekor.
“Bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali, populasi kambing di Gianyar masih kecil, populasinya masih seribuan,” jelas Agung Parwata.
Sedangkan di wilayah kecamatan yang potensi hijau daun berlimpah seperti Kecamatan Payangan justru tidak ada peliharaan kambing. Untuk Kecamatan Tampaksiring terdapat 37 ekor dan kecamatan lainnya rata-rata 50 ekor.
“Populasi kambing di bawah seribuan, tahun 2022 populasi hanya 891 ekor, sedangkan potensi yang bisa dikembangkan sampai puluhan ribu ekor,” jelas Wayan Sudirka.
Harapannya, di wilayah Gianyar Utara kepada petani agar bisa mengembangkan ternak kambing, karena potensi pakan masih sangat melimpah.
“Disamping itu, kotorannya sangat bagus sebagai pupuk, apalagi untuk pupuk jeruk dan tanaman lain,” jelasnya. (ina/kb)