DENPASAR, Kilasbali.com – Revitalisasi Pasar Ubud di Gianyar bakal tetap mempertahankan nuansa seni dan tradisional Bali.
Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Pembangunan Pasar Tematik yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar, Jumat (16/12).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Bali, Nyoman Tangkas Sugiharta mengatakan, pasar ini akan tetap menjadi pasar trradisional.
Namun, lanjut dia, pengelolaan pasar ke depannya akan berubah dari segi kebersihan. “Pasar Ubud bukan untuk orang belanja saja, melainkan untuk berpariwisata,” jelas Tangkas.
Menurutnya, Pasar Ubud akan mengedepkan kebersihan. Mengingat, pasar ini sebagai penopang pariwisata Ulapan (Ubud, Tegallalang dan Payangan).
“Mau tidak mau, suka tidak suka pedagangnya juga harus berubah ke digitalisasi perlahan, paling tidak menggunakan aplikasi Whatsapp,” tegasnya.
Biro Perencanaan Kewilayahan Kementerian Perindustrian Anggi Tri Utami mengatakan, potensi Pasar Ubud ini sangat penting untuk ekosistem. Karena memasok kebutuhan hotel dan juga restoran yang ada di sekitar wilayah pasar ini.
“Untuk produk yang ditawarkan para pedagang saya harap berkelas premium, sehingga bisa diekspor dan menarik minat pangsa pasar luar negeri,” harapnya.
Untuk itu, lanjut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari proses pembuatan produk yang higienis, ramah lingkungan, kemasan yang menarik, hingga branding Ubud.
“Jadi bahan yang digunakan menggunakan bahan lokal dengan aspek global,” pintanya. (jus/kb)