BANGLI, Kilasbali.com – Kabupaten Bangli melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDP2KB) melakukan pertemuan diseminasi audit kasus stunting pada Jumat (23/9).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr.Ni Luh Gede Sukardiasih.,M.For., MARS, dalam sambutannya dikatakan bahwa masalah stunting telah menjadi perhatian serius pemerintah, perlu kiranya terus melakukan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan pada balita yang menjadi sasaran.
“Desiminasi audit kasus stunting ini penting dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan, di sinilah diharapkan upaya serius bersama,” jelasnya
Kasus stunting Kabupaten Bangli saat ini menduduki urutan keempat tertinggi yaitu 11,8 % masih diatas rata-rata Provinsi Bali (10,9%). “Perlu strategis yang baik sehingga melalui diseminasi ini kedepannya bisa menurunkan stunting di kab Bangli,” ucap dr. Luh de
Ditambahkan oleh dr Luh de bahwa penurunan stunting ini merupakan penyiapan untuk generasi emas pada tahun 2025. Diharapkan generasi emas nantinya bebas stunting, sehingga siap menjadi SDM berkualitas bagi negara ke depannya.
“Sasaran utama program Bangga Kencana saat ini adalah generasi X, millennials dan zillennials. Generasi-generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Inilah mengapa stunting harus dientaskan sejak dini agar generasi emas nantinya siap dan berkuitas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMDP2KB Kab Bangli, Ida Dewa Agung Purnama S.Stp., mengatakan bahwa Bangli telah menindaklanjuti penurunan stunting dan bekerja sama dengan lintas sektor terkait.
“Kami telah melakukan sosialisasi utamanya ke remaja melalui Yowana Sekaa Truna Truni agar memperhatikan gizi dan persiapan pernikahan melalui Elsimil pemeriksaan 3 bulan sebelum menikah,” jelasnya.
Lanjut Dewa Agung Purnama menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi audit kasus stunting, melibatkan tim teknis dan tim pakar yang terdiri dari spesialis anak, spesialis kandungan, ahli gizi, dan psikolog.
Turut hadir, para perwakilan dari Kemenag Kab Bangli, Ikatan Bidan Indonesia Kab Bangli, Perwakilan Badan Pusat Statistik dan beberapa camat di kab Bangli. (jus/kb)