DENPASAR, Kilasbali.com – Masyarakat kini bisa mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi nasi dari beras sehat. Salah satunya beras Japonika jenis Koshihikari dari Jepang. Kendati demikian, masyarakat tak perlu pergi ke Negeri Sakura untuk mendapatkan beras ini. Karena sudah dapat dibeli di supermarket tertentu di Bali.
Beras sehat Japonika jenis Koshihikari ini karena di Indonesia khususnya di Bali belum banyak yang menanam padi jenis tersebut. Untuk memasyarakatkan beras sehat Japonika jenis Koshihikari ini, PT. Amerta Tani Maju (ATM) yang mulai berdiri sejak Desember 2021 dengan menanam awal dilahan seluas 700 m2 di daerah Desa Bogem, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri Jawa Timur kini mulai melakukan ekspansi ke Pulau Bali.
Komisaris Utama PT. ATM Dinnah Tanuhardja didampingi Presiden Direktur Thiono dan Direktur Teknik Djoko Ardhityawan beserta jajarannya menyatakan saat ini PT. ATM membuka selebar-lebarnya untuk Kelompok Tani maupun petani di Bali untuk menjadi mitra kerja sama dalam mengembangkan padi jenis Japonika jenis Koshihikari ini. Menurutnya, hasil panen padi PT. ATM di Bali sudah ada yang mau dan siap membeli berapapun jumlahnya dan akan dipakai sendiri di wilayah Bali.
“Sudah ada pangsa pasarnya, sudah ada yang order berapapun jumlahnya. Sistemnya kita sengaja tradisional biar petani juga tidak kehilangan pekerjaannya, kalau kita pakai alat yang canggih nanti petaninya nganggur,” kata Thiono bersama Dinnah Tanuhardja saat memberikan keterangan kepada media di Denpasar, Senin malam (20/6/2022).
Baik Thiono maupun Dinnah Tanuhardja menjelaskan bahwa beras Japonika jenis Koshihikari ini sudah ada beberapa dijual di supermarket terkemuka di Bali, tapi bukan dari hasil panen PT ATM karena panen mereka di Bali pada akhir tahun atau tepatnya November tahun 2022 ini. Diawal, PT. ATM akan memberikan talangan benih dan pupuk kepada para petani namun nantinya dipotong saat hasil panen dan membeli secara tunai setelah Gabah Kering Sawah (GKS) ditimbang dan disaksikan kedua belah pihak.
Dinnah Tanuhardja maupun Thiono mengakui sekarang ini beras Japonika jenis Koshihikari ini dikonsumsi segmen khusus namun lama-lama akan jadi beras biasa yang dikonsumsi banyak orang jika berasnya sudah banyak atau memasyarakat. Untuk sekarang karena beras Japonika jenis Koshihikari ini jumlahnya sedikit sehingga harganya tergolong mahal yakni 35 ribu per kilogram.
“Harganya mahal karena yang tanam sedikit. Makanya mari kita kembangkan padi Japonika jenis Koshihikari ini bersama-sama biar harganya turun dan kedepan bisa murah seperti beras pada umumnya,” ajaknya.
Sementara berdasarkan riset dari uji penelitian laboratorium dari Sucofindo di Surabaya Jawa Timur menunjukkan kandungan karbohidrat beras Japonika jenis Koshihikari dibawah 17,7. Selain itu, nasinya tidak cepat basi karena kandungan gulanya sedikit seperti beras di Jepang. Karena rendah karbohidrat sehingga konsumsi nasi dari beras Japonika jenis Koshihikari ini selain sehat juga aman tidak bikin gemuk.
“Makan nasi dari jenis beras Japonika jenis Koshihikari ini meski banyak tidak bisa gemuk. Jangan kawatir diabetes makan nasinya sehingga cocok bagi yang mau diet untuk menghindari obesitas,” ucap Dinnah Tanuhardja yang ditimpali Thiono.
Lebih jauh Dinnah Tanuhardja mengungkapkan jika selama ini dimasyarakat umum bahwa beras yang sehat dikenal hanya beras merah yang rasanya kurang enak untuk dimakan, apalagi untuk dicampur lauk.
“Beras merah mana enak dimakan, tapi klo beras ini enak banget rasanya pulen dan menyehatkan lagi. Sehingga cocok bagi ibuk-ibuk yang makan nasi biar tetep langsing dan sehat,” ungkap Dinnah Tanuhardja.
Untuk diketahui, sampai saat ini PT ATM sudah menanam benih padi Japonika jenis Koshihikari di lahan seluas 30 ha yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember (Kencong dan Gumukmas)
Selain padi Japonika jenis Koshihikari, PT ATM yang membantu ketahanan pangan Pemerintah ini saat inj sedang dalam percobaan untuk menanam padi Baroma. Rencana tanam ke depan sebesar 800 ha di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
PT. ATM akan terus melakukan penelitian dengan beberapa perusahaan pupuk nabati untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. PT. ATM akan terus melakukan secara efisien dan profesional didalam pengelolaan manajemen sehingga bisa menjual hasil panen dengan harga terjangkau di pasar.
“PT. ATM juga bertujuan meningkatkan penghasilan para petani sehingga lebih sejahtera. Banyak petani yang telah melihat cara kerja dan hasil dari PT. ATM tertarik untuk bergabung sebagai mitra kerja sama,” tutup Thiono. (m/tim/kb)