TABANAN, Kilasbali.com – Puluhan pengayah dari berbagai profesi dari dan luar Bali berkumpul dalam pesamuan madya di Pura Anyar Banjar Gerokgak Gede Desa Delod Peken Tabanan, Sabtu, (21/05/2022). Dalam pesamuan tersebut, lahir Paguyuban Pengayah Nusantara (PPN).
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 23 pengayah asal Bali dan luar Bali. Dengan struktur kepengurusan yang baru terbentuk yakni Penasehat Mangku Putra Mengwi asal Tumbak Bayuh Badung, Ketua I Gusti Ngurah Ariawan asal Seririt Buleleng, Wakil Ketua Mangku Ketut Wiryasa asal Tabanan, Sekretaris Mangku I Made Kartu asal Bongkasa Badung, Admin Jero Baron asal Banten dan Humas Mangku Dukuh asal Mambal Badung.
Pendiri yang sekaligus penggagas PPN, Jero Baron mengatakan awal mula terbentuknya Peguyuban ini berawal perkenalan dari media sosial Facebook. Dari sana munculah ide untuk membuat Peguyuban di Bali pada saat itu. Kemudian dirinya melakukan komunikasi dengan pemangku Pura Anyar Mangku Wirya, sehingga muncullah nama Pengayah Nusantara.
“Pengayah itu globalnya membantu umat atau masyarakat. Satu persatu masuk jadilah terbentuk paguyuban di WhatsApp,” kata Jero Baron di Pura Anyar Gerokgak Gede Tabanan.
Setelah terbentuknya PPN ini, Jero Baron berharap pengayah Nusantara ini semakin luas dan bisa masuk ke tahap nasional. Selain itu, juga bisa dibesarkan oleh pengayah-pengayah yang ada di Bali. Kata ia, untuk di group pengayah Nusantara ini, memang baru ada 2 agama yang ikut bergabung, yakni agama Islam dan Hindu.
“Di Pengayah Nusantara ini tidak menutup kemungkinan golongan lain atau agama lain jika mereka berkenan silahkan, kita terbuka untuk semua golongan. Jadi kita tidak mengikat hanya satu golongan karena ini muaranya budaya. Kalau bicara budaya kan global. Siapapun bisa masuk selama beliau ingin dan nyaman,” ujar pria asal Banten ini.
Sementara, Ketua Peguyuban Pengayah Nusantara yang terpilih secara aklamasi, I Gusti Ngurah Ariawan yang disapa Turah ini menerangkan akan membawa visi dan misi ngayah. Untuk program kerja kedepan akan mengadakan pertemuan tukang pancing di Pura Anyar ini. Pasalnya, setelah berkoordinasi dengan Mangku Wirya dan disini dekat dengan sungai, sehingga direncanakan membuat pertemuan tukang pancing.
“Tiyang sebagai Ketua yang diangkat oleh grup ini saya akan berusaha sekuat kuat mungkin itu saja. Misi tiyang ada kali (sungai) disini akan membuat begini, itu yang pertama kita jalani. Kita tidak ada mengambil dana dari luar, kita mencari dana sendiri untuk Peguyuban ini,” terang Ngurah Ariawan seraya menyebutkan dalam Peguyuban Pengayah Nusantara ini terdapat berbagai profesi pengayah yakni ada Pemangku, ada Balian, ada Spritual, ada Yoga, ada Dalang bahkan ada Sri Mpu.
Wakil Ketua Peguyuban Pengayah Nusantara, Mangku Wirya menyebutkan pengayah PPN yang sudah bergabung berasal dari daerah Bali, Banten, Banyuwangi, Malang, Blitar, Nganjuk, Lombok, Sumbawa dan Lampung. (m/kb)