DENPASAR, Kilasbali.com-Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDIP) Bali gelar grand final lomba barista kopi bali, mixologi arak bali, dan kuliner pendamping beras, rangkaian HUT ke-49 PDI Perjuangan Bali, sabtu (21/5/2022) di Hotel Bali Beach Sanur. Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.
Pada kesempatan tersebut Kordinator HUT ke-49 PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya menjelaskan, pada grand final ini diikuti oleh seluruh Kabupaten/ Kota se Bali. Dimana para juara dimasing-masing Kabupaten/Kota se Bali dilombakan kembali untuk mencari pemenang dimasing-masing katagori.
Ditambahkan, tujuan lomba ini untuk menggali potensi baru yang ada di Bali. Seperti dilomba kuliner pedamping beras, Bali memiliki banyak bahan seperti umbi-umbian, yang bisa diolah untuk jadi bahan kuliner. Sementara itu Bali memiliki arak, yang merupakan produk dari pengerajin Bali yang adi luhung yang diwariskan secara turun-temurun. Untuk di barista Bali punya kopi yang terkenal seperti kopi Kintamani, Pujungan dan Buleleng. “Tujuannya untuk menggali semuanya, kita memperkenalkan potensi yang ada di sekitar kita, ada produk yg bisa dijadikan ekomomi kreatif yang bisa diolah, dipasarkan dan bisa dipotensikan untuk menghasilkan ekonomi masyarakat Bali,” jelasnya.
Ditambahkan, di Bali banyak produk-produk baru yang sudah memiliki Iso dan ijin dari BPOM. PDIP Bali akan membantu masyarakat kalau memiliki produk-produk khas Bali, akan dibantu untuk perijinannya serta pemasarannya. Nanti produk dari masyarakat tersebut akan dibantu pemasarannya bahkan ke seluruh Indonesia lewat Media Pintar Perjuangan (MPP) yang dimiliki oleh PDIP Bali. “Kami memiliki Media Pintar Perjuangan silahkan masuk kesana nanti kita pasarkan disana bahakan ke seluruh Indonesia. Kami PDIP memiliki program tidak sepotong-potong tapi kerja tuntas. Kalau ada masyarkat Bali yang memiliki produk yang menguasai pasar kita akan bantu diperijinan serta pemasarannya agar kita memiliki produk branding Bali,” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster saat membuka grand final lomba mengatakan, PDIP sangat kosisten untuk mengangkat hasil produk-produk Bali. Terutama agar produk lokal Bali bisa masuk di dunia pariwisata. Bahkan Pemerintah Provinsi Bali menerbitkan Pergub untuk pemanfaatan produk lokal Bali. Untuk itu agar semua kader PDIP terutama yang duduk di Pemerintahan ikut mempromosikan produk lokal Bali, agar produk asli buatan masyarakat Bali seperti endek Bali, arak Bali, kopi Bali, garam Bali serta kerajinan Bali terangkat di pasar. “Bagaimana nanti agar wisatawan yang datang ke Bali mengunakan poroduk lokal Bali. Suapaya pariwisata ini menggerek pertanian Bali, perikana Bali dan kerajinan rakyat Bali ikut pasar. Orang lain susah payah untuk mempromosikan produknya ke luar, kita di sini orang datang ke bali kalau tidak dimanfaatkan itu bodo banget,” tegasnya.
Koster berharap melalui lomba ini, nanti para pemenang bisa membuat sebuah produk dari hasil karyanya. Pihaknya nanti akan membantu kalau pemasaran maupun regulasinya. Apalagi PDIP memiliki Media Pintar Perjuangan sebagai wadah promosi untuk produk lokal Bali ke luar. “Dari lomba ini, Saya harap para pemenangnya bisa buat produk, nanti akan dibantu, kalau mau export Saya akan bicara dengan Buk Menkeu agar pajak exportnya supaya dikasi diskon. Supaya mudah barangnya keluar. Bagaimana barang yg keluar agar dipernudah yang masuk kita perketat, agar promosinya bagus,” ucapnya.
Selain itu Koster juga menghimbau kepada Kepala Daerah Bupati atau Walikota, promosi produk lokal Bali juga bisa dilakukan dengan pemberian sovenir kepada tamu memakai produk lokal Bali seperti endek Bali, arak Bali, kopi Bali dan yang lainnya, agar produk tersebut nanti bisa dibantu dipromosikan di Derahnya masing-masing saat kembali dari Bali. “Jadi Bupati/Walikota, kalau ngasi sovenir pakai produk-produk lokal Bali, pakai endek bali, arak bali, sekalin untuk promosi, jadi jangan dianggap remeh ini, arak Bali, kopi Bali, endek Bali, garam Bali itu adalah kehidupan masyarakat,” tandasnya.
Pada grand final ini, untuk lomba Barista, juara satu, Gede Surya Pradipta dari Kabupaten Buleleng, juara dua, Agung Suantra dari Kabupaten Bangli, juara tiga, Kadek Ugi Pratma Dwipa dari Kabupaten Gianyar. Untuk lomba Mixology arak Bali, juara satu, I Wayan Eka Darmawan dari Kabupaten Badung, Juara dua I Wayan Juniasa dari Kabupaten Gianyar dan Juara tiga Komang Adi Suastika dari Kabupaten Jembrana.
Sementara itu untuk lomba kuliner, di katagori Appetizer juara satu dimenangkan oleh Chandra Boga dari Denpasar, juara dua HKK/Hongkong dari Kabupaten Klungkung dan juara tiga Krama Bajang Marsudirini dari Kabupaten Jembrana. Untuk Katagori Main Course, juara satu dimenangkan oleh Krama Bajang Marsudirini dari Kabupaten Jembrana, juara dua oleh Diamond International dari Denpasar dan juara tiga oleh SMK Giri Pandawa dari Kabupaten Karangasem. Sedangkan untuk pemenang katagori Dessert, juara satu oleh Ubud Sunset dari Kabupaten Gianyar, juara dua oleh Skalira 1 SMK 5 Negara dari Kabupaten Jembrana dan juara tiga oleh OTC Denpasar dari Kota Denpasar.
Selain memperoleh tropi, para pemenang ini akan ditampilkan di Jakarta pada tgl 27-29 Mei 2022 diacara Festival kopi tanah air di Kemayoran. Pada grand final kali ini juga dirangkai dengan kegiatan Pasar Gotong Royong menampilkan produk-produk unggulan masing-masing Kabupaten/Kota yang sudah teregistrasi pada Media Pintar Perjuangan (MPP). Dengan menempati 18 stand/booth yang disiapkan panitia. Selain itu juga ada Bar Flair Kompetisi (Jugling Kompetisi). (m/*KB).