CeremonialDenpasarEkonomi Bisnis

Pameran IKM Bali Bangkit Peluang Unjuk Karya

DENPASAR, Kilasbali.com – Pameran IKM Bali Bangkit yang diselenggarakan secara berkelanjutan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, memberikan peluang kepada IKM Bali untuk menunjukkan hasil karyanya ditengah publik, baik secara langsung dipameran dan juga virtual melalui balimall.com

Tidak hanya cukup melalui pameran saja, namun promosi kain tenun tradisional endek khas Bali buah tangan dan ide dari pelaku IKM Bali juga dituangkan ke dalam kreativitas desiner muda ini, dipertunjukkan dalam fashion show Bali Bangkit.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan seluruh komponen organisasi wanita yang ada di Bali, OPD dan instansi terkit namun memberikan kesempatan bagi desainer muda untuk menuangkan ide-idenya ke dalam karya berupa busana kategori busana endek ke kantor, busana endek casual, busana endek ke pura dan busana kategori kebaya endek modern.

Ketua Dewan Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster mengatakan bahwa Pameran Bali Bangkit yang memberikan kesempatan bagi pelaku IKM Bali untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produknya, telah memberikan angin segar bagi perputaran ekonomi Bali di tengah masa pandemi ini.

Baca Juga:  Catatan Sejarah, The Sanur Raih Lima ISO Sekaligus

“Selain itu, tujuan utama dari dilaksanakan pameran Bali Bangkit yang mana setiap minggu diisi dengan fashion show, adalah untuk membangkitkan kecintaan terhadap produk dalam negeri,” tegas Putri Koster saat memberikan sambutan dalam acara The Great Fashion Show of IWAPI Bali, di Gedung Ksirarnawa – Art Center, Jumat (18/3).

Dalam acara itu, sebanyak 60 model yang merupakan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) berkolaborasi dengan anggota PKK Provinsi Bali memperagakan sejumlah model busana berbahan kain endek karya desainer asal Bali.

Fashion show The Great Fashion Show of IWAPI Bali ini juga bertujuan untuk melakukan lelang terhadap busana endek berbagai kategori.

Baca Juga:  Perbaiki Wajah Transportasi di Kawasan Sarbagita

“Kita semua memiliki tugas menjaga warisan budaya, salah satunya warisan kain tenun tradisional Bali. Menjaga keberadaan dan kelestarian kain tenun endek tidak harus dengan bisa menenun, tetapi dengan kita menggunakannya saja sebenarnya kita sudah memberi kontribusi bagi pertumbuhan dan kelestarian kain endek. Biarkan pengrajinnya yang memproduksi, pedagangnya yang memasarkan dan kita sebagai penggunanya. Dengan begitu kreasi kain tenun endek akan terus berlangsung dan perekonomian juga akan tetap berputar,” imbuh Putri Koster. (m/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi