DENPASAR, Kilasbali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster memberi nama Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi ini, Tol Jagat Kerthi Bali. Kata dia, nama itu memiliki makna memberi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan Krama Bali.
Nama Jagat Kerthi Bali itu terungkap dalam Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres, di Jayasabha, Denpasar, Selasa (8/3).
Penandatanganan ini menjadi tanda tol Jagat Kerthi Bali mulai direalisasikan.
“Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara. Secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi Visi Pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” jelas Koster.
“Disepanjang Jalan Tol akan dibangun 4 tempat istirahat atau rest area. Dua tempat di Jembrana dan dua tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM,” imbuh Koster.
Disebutkan, jalan tol tersebut akan memiliki tiga jalur. Jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda. Serta dilengkapi dengan enam simpang susun. Terdiri dari Cekik, Banyubiru, Negara, Pekutatan, Soka, dan Wanasari.
Lanjutnya, model jalan tol yang memiliki tiga jalur seperti ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia. Selain itu, di sepanjang jalan tol, dibangun lintasan berupa 28 jalan bawah tanah atau underpass. Sebanyak 82 jalan layang atau overpass, dan 50 jembatan, serta 13 talang irigasi.
“Pembangunan lintasan ini dilakukan agar tidak mengganggu jalan yang dipakai untuk kepentingan upacara adat atau melasti dan tidak mengganggu sistem irigasi atau subak. Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2022 dan diharapkan selesai pada tahun 2024,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri PUPR RI, Bapak Basuki Hadimuljono menyampaikan selamat atas dilaksanakannya perjanjian pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi. Dia mengingatkan, pengerjaan dilakukan dengan kerja keras, mencapai hasil yang berkualitas, dan memperhatikan lingkungan.
“Harus dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dengan penuh tanggung jawab. Diharapkan pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar dan sukses, mulai tahun 2022 dan selesai tahun 2024,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh Konsorsium 3 Perusahaan. Terdiri dari PT. Sumber Rhodium Perkasa, PT. Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT. Bumi Sentosa Dwi Agung. Jalan tol itu memiliki panjang total 96,21 kilometer, dengan lebar 40 meter dengan melewati tiga kabupaten. Yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung. (jus/kb)