TABANAN, Kilasbali.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai Jumat, 4 Februari 2022 dihentikan untuk sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan. Langkah ini untuk menyikapi kembali naiknya kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19, khususnya di Kabupaten Tabanan.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana menyampaikan, meningkatnya kasus Covid-19 menjadi pertimbangan PTM dihentikan.
Menurutnya, PTM dihentikan dam pembelajaran beralih secara dalam jaringan (daring). Lanjutnya, langkah ini untuk menghindari terjadinya kerumunan.
“Karena keadaan seperti ini (kasus naik, red), kembali sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring,” jelasnya, Jumat (4/2).
Pihaknya berharap, menyikapi kenaikan kasus, pemerintah daerah mempercepat vaksinasi tahap III alias booster, sampai ke tingkat banjar.
“Saya juga berharap kepada pemerintah, kalau memang ada masyarakat yang terkena Covid-19, harus melakukan isolasi terpusat (isoter). Tidak melakukan isolasi mandiri (isoman),” harapnya.
Sementara itu, dari hasil pantuan du SDN 1 Dajan Peken, sekolah ini tampak sepi. Pihak sekolah kembali melakukan sistem pembelajaran secara dalam jaringan.
Pembantu Plt SDN 1 Dajan Peken, I Made Mariasa menyampaikan, PTM dihentikan sesuai dengan Instruksi dari Bupati Tabanan dan Gubernur Bali mulai tanggal 4 Februari 2022 bahwa sekolah melakukan pembelajaran secara daring.
Dikatakan, dalam pembelajaran daring tersebut, para siswa diberikan pelajaran dengan cara dikirim melalui telepon pintar.
“Siswa yang diberikan tugas oleh walinya, dan disini sudah sering siswa melakukan pembelajaran secara daring namun yang menjadi kendala yaitu masalah handphone,” ujarnya. (gsd/kb)