GIANYAR, Kilasbali.com – Meski mengapresiasi pelaksanaan Pilkel Serentak, Bawaslu masih memberi catatan. Dari pantauan badan ini, belum semua pemilih yang memiliki hak pilih terakomodir.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Gianyar, I Wayan Hartawan, Senin (17/1).
Disebutkan, walaupun tidak terlibat langsung dalam Pilkel Sabtu lalu, sebagai pengawas dalam pesta demokrasi, Bawaslu Gianyar terjun langsung melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkel Serentak di Gianyar.
Pemantauan tersebut, penting dilaksanakan guna mencari model pelaksanaan Pileg 2024 mendatang. Pihaknya pun mengapresiasi karena pelaksanaan Pilkel Serentak berjalan kondusif dan lancar.
“Walau Pilkel ini skalanya kecil, namun juga mewakili bagaimana nanti pelaksanaan hajatan politiki,” jelasnya.
Sebagai catatan, Bawaslu menilai bahwa masih belum terakomodirnya 100% warga negara yang memiliki hak suara mendapat surat suara.
Mengingat dirinya sempat melakukan uji petik sepekan sebelum Pilkel mendapati ada hak warga yang belum diakomodir.
Sedangkan pada saat pencoblosan masih ada gestur tubuh oknum seperti mengarahkan untuk memilih seseorang dengan bahasa kode.
“Sekalipun tidak dijelaskan dengan verbal, dengan gestur tubuh juga merupakan pelanggaran, yaitu mengarahkan untuk memilih,” jelasnya.
Catatan saat Pilkel ini juga akan dijadikan indikator penilaian guna memetakan potensi kecurangan pada Pileg 2024 nanti.
“Intinya aspirasi warga tidak boleh ada tekanan dan aspirasi itu murni sehingga mendapat pilihan yang terbaik,” ujarnya.
Disamping itu dengan adanya medsos, informasi pilihan lebih cepat tersebar, sehingga nantinya juga sebagai catatan dalam Pileg mendatang. (ina/kb)