GIANYAR, Kilasbali.com – Cuaca ekstrim di akhir tahun, yakni guyuran hujan disertai angin kencang diperkirakan bakal menerjang sejumlah wilayah Bali, termasuk Gianyar. Keberadaan sejumlah pohon yang berpotensi menimbulkan bencana pun kini jadi perhatian warga.
Selain membahayakan pengguna jalan, pohon juga mengancam bangunan dan fasilitras lainnya. Menyikapi itu, warga Banjar Kutri Desa Singapadu, Sukawati, pun mulai melakukan antisipasi dengan melakukan pemangkasan pohon.
Pantauan Selasa (30/11/2021), dahan pohon beringin tua yang membahayakan keselamatan pengguna jalan dan fasiliatas umum mulai dipangkas oleh warga. Bagian dahan pohon yang berpotensi patah menimba kendaraan ditebangi.
“Untuk antisipasi di musim hujan ini, khawatirnya pengguna jalan yang melintas, kendaraan yang parkir bisa kena tumbangan, jika ada dahan pohon besar yang patah,” ungkap Made Wira, salah seorang warga setempat.
Menghindari kemacetan selama pemangkasan, petugas kepolisan pun terlihat melakukan pengaturan di sekitar Simpang Kutri. Secara bertahap, bagian dahan pohon beringin yang besar dan rawan patah dipangkas.
Petugas Polsek Sukawati, Ipda I Wayan Sutama melakukan penyetopan sementara saat pemotongan dan evakuasi dahan. “Pengendara yang melintas di jalur tersebut, kami buka tutup saat pemotongan, untuk menghindari kemacetan,” terang Panit I Lantas Polsek Sukawati ini.
Secara terpisah Ketua Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Suamba menyebutkan, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati pada musim sekarang.
Mengingat curah hujan yang cukup deras disertai dengan hembusan angin kencang, dipastikan dapat memicu terjadinya bencana alam. Untuk itu layak diwaspadai melalui berbagai hal, terutama berperi kehidupan yang ramah terhadap lingkungan.
“Kepada jajaran di BPBD, kami sudah instruksikan siaga dan meningkatkan kegiatan dan pengawasan guna menghindari hal-hal yang tidak dinginkan terjadi,” terangnya.
Sementara kepada seluruh warga masyarakat dihimbau untuk meningkatkan intensitas kebersihan lingkungan sekitar.
Misalnya memangkas dahan atau ranting pohon yang beresiko roboh serta lebih mengintefsifkan kegiatan gotong royong dan kebersihan lingkungan guna menghindari berkembangnya jentik nyamuk penyebab demam berdarah.
Musim hujan sudah turun sejak beberapa pekan terkahir di wilayah Bali dan Gianyar pada umumnya. Bahkan hujan yang sekali turun pada awal musimnya ini sudah mendatangkan bencana banjir, longosr dan pohon tumbang di sejumlah titik.
“Tujuh kecamatan di Gianyar dalam kondisi rawan bencana. Namun potensi tanah longsor terbesar berada di tiga kecamatan, Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring,” jelasnya.
Sedangkan untuk banjir, selain karena intensitas air cukup besar karena hujan, Suamba menilai sebagian banjir juga diakibatkan oleh gorong-gorong yang tersumbat sampah.
“Masyarakat kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan di saat musim hujan. Apabila ada got yang tersumbat segera dibersihkan sampahnya, karena pasti menyebabkan banjir,” wantinya. (ina/kb)