TABANAN, Kilabsali.com – Sebuah pelinggih taksu/tempat sembahyang milik Gusti Agung Gede Dharma Yasa diduga tersambar petir, dan terbakar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam, tanggal 31 Oktober 2021 sekitar pukul 23.00 WITA di Jalan Pulau Ceningan Gang 3, Dauh Pala, Dauh Peken, Tabanan.
Dari informasi yang dikumpulkan, saksi Wenpi Teja menuturkan bahwa pada malam hari dirinya keluar rumah karena mendengar teriakan kebakaran.
Benar saja. Saat keluar, dia melihat api di merajan lantai II milik korban. Namun dia tidak bisa masuk untuk memadamkan api karena pintu gerbang rumah korban dalam keadaan terkunci.
Setelah pintu dibuka, dia bersama tetangganya masuk dan membantu memadamkan api yang membakar atap salah satu pelinggih milik korban.
Istri dari pelapor sekaligus korban, Ni Ketut Ratih Santika Wati segera menelepon pemadam. Sekitar 10 menit berselang, kemudian datang dua unit Damkar untuk memadamkan api.
Selang 30 menit, api akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar Kabupaten Tabanan. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 1 juta.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan oleh korban pada keesokan hari, Senin 1 November 2021 pukul 08.30 WITA.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu Nyoman Subagia membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, korban menyatakan kalau yang menjadi penyebab kebakaran adalah sambaran petir.
“Korban menuturkan, sebelum tetangganya ramai menyatakan merajan taksunya terbakar ada kilatan petir sebanyak dua kali dengan suara menggelegar,” singkatnya. (jus/kb)