GianyarNews UpdatePeristiwaPolitikSosialTokoh

DPRD Gianyar Evaluasi Pelayanan RSU Sanjiwani

    GIANYAR, Kilasbali.com – Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar kini semakin megah, setelah rampungnya pembangunan gedung baru. Namun, kesan miring pelayanan rumah sakit pemerintah harus juga diperangi. Yakni dengan pelayanan yang terbaik, kompetitif, selaras dengan fasiltas dan kemegahan gedung.

    Hal ini menjadi penekanan saat  Wakil DPRD Gianyar, IGN Anom Masta melaksanakan monitoring dan evaluasi di RS Sanjiwani Gianyar, Selasa (19/10/2021).

    Kehadiran pimpinan DPRD Gianyar dan rombongan di terima langsung oleh direksi dan sejumlah petugas unit pelayanan.

    Diawali dengan perkenalan direksi yang baru lanjut pemaparan pelayanan dengan sistem informasi management yang akan dilaksanakan.

    Baca Juga:  Lepas Peserta Jalan Sehat HUT ke-53 KORPRI, Sekda Bali Dewa Indra Tegaskan Pentingnya Netralitas

    Lantas dilanjutkan dengan monitoring  persiapan di Gedung C Ayodya yang kini berdiri megah untuk pelayanan yang dimulai awal bulan November ini.

    “Ada beberapa hal kami monitoring di rumah sakit kebanggaan ini. Sebelumnya kami juga ingin mengetahui jajaran direksi dan pimpinan unit pelayanan pasca diadakan mutasi oleh Bapak Bupati beberapa waktu lalu,” ungkap Anom Masta.

    Dengan perubahan rumah sakit yang signifikan ini, pihaknya tidak ingin hanya megah di wajah. Karena itu, pihaknya meminta SDM, pelayanan juga wajib selaras termasuk juga soliditas di tubuh rumah sakit.

    Baca Juga:  Di Kaba Kaba, Mulyadi-Ardika Pertegas Komitmennya Bawa Tabanan ke Arah Baik

    Terlebih, selama pandemi ini, diakuinya ada penugasan yang saling silang. Pada kesempatan itu, pihaknya menekankan agar direksi secara tegas dan jelas menerapkan job diskripsi masing-masing petugas.

    “Tentunya harus sesuai SOP. Yang terpenting juga adalah komunikasi, baik antar pimpinan dan bawahan hingga lintas unit pelayanan. Ini penting agar masyarakat yang dilayani tidak merasa dipingpong,” tekannya.

    Legislator Partai Golkar  ini mengaku sangat  memahami beban kerja para tenaga kesehatan yang juga harus berhadapan dengan pasien. Namun, etika harus tetap dijungjung tinggi ketika melayani pasien.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Genjot PWA

    Karena itu dalam pengawasan  sistem kerja secara digitalisasi juga jadi perhatiannya. Salah satunya dengan pemasangan CCTV di setiap sudut.

    “Pengawas secara digital sifatnya tanpa batas, dan efektif untuk pembangunan sikap mental petugas,” yakinnya.

    Disisi lain, Anom menyampaikan apresiasinya terhadap sejumlah pelayanan yang sudah mengalami perubahan di sejumlah unit.

    Dicontohkannya pelayanan di Poliklinik yang sebelumnya paling banyak menuai keluhan kini justru  sangat bagus.

    “Dari informasi yang kami terima, pukul 08.00 Wita sudah ada pelayanan di Poliklinik. Ini berarti dokter-dokter yang menjadi indikatornya sudah tidak berani lambat lagi,” tandasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi