GIANYAR, Kilasbali.com – Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar kini semakin megah, setelah rampungnya pembangunan gedung baru. Namun, kesan miring pelayanan rumah sakit pemerintah harus juga diperangi. Yakni dengan pelayanan yang terbaik, kompetitif, selaras dengan fasiltas dan kemegahan gedung.
Hal ini menjadi penekanan saat Wakil DPRD Gianyar, IGN Anom Masta melaksanakan monitoring dan evaluasi di RS Sanjiwani Gianyar, Selasa (19/10/2021).
Kehadiran pimpinan DPRD Gianyar dan rombongan di terima langsung oleh direksi dan sejumlah petugas unit pelayanan.
Diawali dengan perkenalan direksi yang baru lanjut pemaparan pelayanan dengan sistem informasi management yang akan dilaksanakan.
Lantas dilanjutkan dengan monitoring persiapan di Gedung C Ayodya yang kini berdiri megah untuk pelayanan yang dimulai awal bulan November ini.
“Ada beberapa hal kami monitoring di rumah sakit kebanggaan ini. Sebelumnya kami juga ingin mengetahui jajaran direksi dan pimpinan unit pelayanan pasca diadakan mutasi oleh Bapak Bupati beberapa waktu lalu,” ungkap Anom Masta.
Dengan perubahan rumah sakit yang signifikan ini, pihaknya tidak ingin hanya megah di wajah. Karena itu, pihaknya meminta SDM, pelayanan juga wajib selaras termasuk juga soliditas di tubuh rumah sakit.
Terlebih, selama pandemi ini, diakuinya ada penugasan yang saling silang. Pada kesempatan itu, pihaknya menekankan agar direksi secara tegas dan jelas menerapkan job diskripsi masing-masing petugas.
“Tentunya harus sesuai SOP. Yang terpenting juga adalah komunikasi, baik antar pimpinan dan bawahan hingga lintas unit pelayanan. Ini penting agar masyarakat yang dilayani tidak merasa dipingpong,” tekannya.
Legislator Partai Golkar ini mengaku sangat memahami beban kerja para tenaga kesehatan yang juga harus berhadapan dengan pasien. Namun, etika harus tetap dijungjung tinggi ketika melayani pasien.
Karena itu dalam pengawasan sistem kerja secara digitalisasi juga jadi perhatiannya. Salah satunya dengan pemasangan CCTV di setiap sudut.
“Pengawas secara digital sifatnya tanpa batas, dan efektif untuk pembangunan sikap mental petugas,” yakinnya.
Disisi lain, Anom menyampaikan apresiasinya terhadap sejumlah pelayanan yang sudah mengalami perubahan di sejumlah unit.
Dicontohkannya pelayanan di Poliklinik yang sebelumnya paling banyak menuai keluhan kini justru sangat bagus.
“Dari informasi yang kami terima, pukul 08.00 Wita sudah ada pelayanan di Poliklinik. Ini berarti dokter-dokter yang menjadi indikatornya sudah tidak berani lambat lagi,” tandasnya. (ina/kb)