GIANYAR, Kilasbali.com – Beragam aktivitas positif digagas kalangan muda mudi di pedesaan selama pandemi ini. Menyadari budaya baca anak-anak sekolah dasar yang sangat rendah tanpa belajar tatap muka, langkah Karang Taruna Taruna Ekacitta, Desa Puhu, Payangan, Gianyar patut diacungi jempol.
Dengan menggandeng yayasan yang bergerak di bidang kepustakan, mereka pun menata perpustakaan yang ada di lima SD di desa setempat. Dinamakan perpustakaan ramah anak, perpustakaan inipun kini mampu memagnet anak-anak.
Ketua Karang Taruna Ekacitta Dharmapratapa, I Komang Aprigiana, mengatakan, dalam menata perpustakaan ini pihaknya selalu berkomunikasi dengan pihak Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI). Sehingga dalam program hibah perpustakaan bisa diwujudkan di lima sekolah dasar di desa Puhu.
“Sejak bulan April tahun 2020, Karang Taruna Desa Puhu secara intens melakukan komunikasi dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) agar program hibah perpustakaan ramah anak bisa diwujudkan untuk adik-adik Sekolah Dasar di Desa Puhu,” ujarnya, Selasa (27/7/2021).
Lanjut Aprigiyana, dalam hibah perpustakaan itu, perpustakaan anak yang ada di desa Puhu mendapat buku, meja, almari, rak buku, karpet, kebutuhan lainya dan penataan yang menjadi lebih berwarna serta pelatihan kepada petugas perpustakaan agar bisa menggugah anak-anak san pelatihan ke arsipan.
“Kami di karang taruna selain melakukan komunikasi agar perpus bisa dihibahkan di Desa Puhu, juga melakukan pengerjaan bersama teman-teman anggota, mulai dari melukis tembok, menata tempat,” jelasnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar dan juga pihak Desa Puhu, selanjutnya perpustakaan tersebut bisa didirikan di seluruh sekolah dasar di Desa Puhu. Terdapat 5 sekolah desar, seluruh sekolah dasar mendapat bantuan penataan perpustakaan.
“Perpustakaanya sudah kami resmikan kemarin, namun karena masih pemberlakukaan PPKM anak-anak sekolah belum bisa menikmati fasilitas baru ini,” ujarnya.
Sedikitnya terdapat 3175 buku bacaan anak bergambar, 10 rak dua sisi, 10 rak satu sisi, 50 bantal duduk, karpet, cat, starter pack untuk administrasi perpustakaan yang diserahkan oleh yayasan literasi anak Indonesia YLAI selaku pemilik program dan Rotary club sebagai donatur.
Dikatakanya setelah ada penataan ini, kondisi perpustakaan menjadi lebih baik dan tertata. “Atas segala keterbatasan tenaga dan keterampilan, semoga perpustakaan dengan wajah dan buku-buku baru ini dapat menjadi hadiah untuk adik-adik sekolah dasar di Desa Puhu,” harap pemuda tamatan sarjana ilmu politik ini.
Sementara itu, guru di SD setempat, Ni Nyoman Meriani menyambut baik penataan perpustakaan tersebut. Pihaknya yang sudah berumur saja merasa tergugah dengan kondisi perpustakaan setelah ditata ini. Apalgi anak-anak nantinya dalam situasi normal.
Dikatakan, ada ratusan buku anak-anak yang bisa dibaca dan dipilih oleh anak. “Hal ini sangat luar biasa, dan kami berterima kasih atas usaha yang diberikan. kami sangat antusias, jangkan anak-anak kami saja sangat tergugah melihat ini,” tandasnya. (ina/kb)