DenpasarEkonomi BisnisHiburan

Punya Ciri Khas, Ikan Mas Koki Bali Diharapkan Bisa Jadi Maskot Kota Denpasar

[metaslider id="36779"]

DENPASAR, Kilasbali.com – Keunikan ikan mas koki Bali yang khas mulai dari bentuk mata, bentuk badan, dan ekornya diharapkan bisa menjadi maskot Kota Denpasar.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kepik Mas Bali Made Arianta Ananda, di sela-sela pameran ikan mas koki Bali hasil budidaya, di Banjar Pemedilan Denpasar dalam rangka setahun berdirinya Kelompok Pembudidaya Ikan (Kepik) Mas Bali.

Arianta Ananda mengatakan pameran ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan ikan mas koki Bali, sehingga nantinya bisa melestarikan keberadaan ikan mas koki Bali ini.

“Ke depan dengan dukungan Dinas Perikanan Kota Denpasar, Kepik Mas Bali akan menggelar workshop bersama kelompok pembudidaya untuk menetapkan pakem-pakem dari ikan mas koki Bali dan membuat sebuah literatur, ” katanya, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga:  Target PWA ke Bali Rp250 M, Realisasi Sementara Rp287 M

Dari beberapa versi beredar cerita bahwa ikan mas koki ini awalnya dari zaman Raja Jaya Pangus yang dihadiahi ikan mas koki oleh Kang Cing Wie. Sehingga perlu dibuatkan literasi yang bisa dikukuhkan bersama.

“Ada spesifikasi yang berbeda dari ikan mas koki Bali. Lewat momen ini diharapkan bisa memperkenalkan ikan mas koki Bali menjadi maskot Kota Denpasar, ” imbuhnya.

Keunikan ikan mas koki Bali menurutnya yang khas mulai dari bentuk matanya, bentuk badan, dan ekornya.

Baca Juga:  Mulai Kupu-kupu hingga Anggrek Hadir di Magic Garden Impresive Botanical Experience di Nuanu Creative City

“Jadi ikan mas koki Bali itu ekornya bisa melebihi dari panjang badan. Jadi panjangnya bisa satu setengah kali panjang badan, bola matanya ada semacam teropong. Selain itu warna dan goyangannya sangat bagus dilihat dari atas,” ungkapnya.

Mengenai harga, ia menyebut sangat variatif. Untuk bibit bisa dijual Rp 50 ribu, bahkan ada juga penghobi yang menawar Rp 2,5 juta untuk ikan yang masih muda.

Sekretaris Kepik Mas Bali Made Arianta Ananda

Dia mengatakan terdapat 18 orang pembudidaya di lingkungan Banjar Pemedilan Desa Pemecutan Denpasar. Awalnya anggota diberi bibit 9 ekor. Semua dibudidayakan, selama 1 tahun jadi momen edukasi untuk pembiakan. 16 orang sudah berhasil memijah ikan, namun belum dipasarkan.

Baca Juga:  Nyoblos di TPS 5 SDN 14 Dangin Puri, Pj Gubernur Bali Ajak Jaga Kondusifitas

“Kecuali kepada pecinta saja sebagai hibah. Setelah setahun baru akan dipasarkan,” tutupnya. (sgt/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi