DENPASAR, Kilasbali.com – Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) Pengda Bali akan menggelar Webinar bertajuk Sasana Tari Rangda pada Sabtu (6/3/2021) mendatang dengan nara sumber Mangku Nyoman Ardika (Sengap), Mangku Kadek Serongga, dan Dr. I Komang Indra Wirawan akademisi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia.
Pada jumpa pers, Kamis (4/3/2021) di Kubu Kopi Denpasar, Ketua Panitia Putu Eka Mahardika mengatakan tahun 2015 pihaknya sudah pernah mengangkat tema ini dalam sebuah seminar. Namun masih terjadi penari yang menarikan di luar sesana sehingga memakan korban jiwa. “Ada 6 kejadian yang sempat didata, ” sebutnya.
Ketua Kagama Pengda Bali, Anak Agung Diatmika mengatakan Kagama lahir dari kampus, sehingga memberikan support pada kegiatan ini untuk menambah pengetahuan.
Sementara itu, Made Priya Darsana dari
Yayasan Capung Mas mengatakan ada beberapa korban meninggal dalam pementasan Calonarang. Ia menambahkan tarian ini tidak bisa dibawakan oleh sembarangan tanpa ada beberapa ritual atau laku.
Sedangkan salah satu pembicara, Mangku Nyoman Ardika (Sengap) mengatakan sekarang muncul fenomena rangda di usia remaja. Semua saat ini dianggap bisa muncul secara independen dengan mengabaikan etika.
“Sekarang ada juga tutorial menarikan rangda, ada juga tik tok rangda,” ungkapnya.
Menurutnya seorang penari rangda adalah penari yang membumi dengan sebuah proses. “Rangda adalah simbul kewisesan, Barong simbol kemakmuran,” sebutnya.
Guna menghindari kecelakaan pada penari rangda, menurut Mangku Nyoman Ardika kuncinya hanya ikuti rambu-rambu yang berlaku. Prosesnya juga harus dipersiapkan secara detail. Lalu muspa di tempat acara dan menyerahkan diri secara tulus.
“Selama dalam pementasan jangan mengambil peran orang lain, niscaya selamat,” imbuhnya.(sgt/kb)