DENPASAR, Kilasbali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menyaksikan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Bantuan Program Sosial Bank Indonesia (BI) yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho dan Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet.
Bantuan Bank Indonesia tersebut berupa meubelair dan peralatan kantor lainnya untuk fasilitas Gedung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Jumat (18/12).
“Saya mengapresiasi kualitas meubelair dan peralatan kantor di MDA Provinsi Bali yang bersumber dari bantuan Bank Indonesia,” kata Koster seusai mengecek kelengkapan meubelair dan peralatan kantor dari lantai I, II, dan lantai III di Kantor MDA Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, Koster juga menceritaka awal dirinya membenahi Desa Adat di Bali di tahun 2012. Kemudian ketika dirinya menjadi pansus merancang Undang-Undang tentang Desa di DPR-RI tahun 2013, ia pun melakukan koordinasi soal Desa Adat di Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali yang berkantor di Dinas Kebudayaan.
“Saat saya kesana berkunjung, lokasi kantornya di pojok, dan kecil di lantai II, padahal secara nama sangat utama yakni berisi Majelis Utama Desa Adat, dan pimpinannya bernama Bendesa Agung, namun tempatnya tidak utama dan agung,” tuturnya.
Melihat hal itu, dirinya bercita-cita suatu saat nanti jika menjadi Gubernur Bali, ia ingin membangkitkan wibawa Desa Adat. Bak gayung bersambut, cita-citanya inipun kini akhirnya terwujud.
“Saya tiada henti berdoa memohon tuntunan dari Ida Bhatara Mpu Kuturan yang berstana di Pura Samuan Tiga Gianyar untuk mewujudkan MDA ini,” ujarnya.
Bendesa Agung, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet bersama Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, I Ketut Sumarta mengatakan, 16 tahun lamanya Majelis Desa Adat Provinsi Bali mempunyai cita-cita lembaga adat warisan Ida Bhatara Mpu Kuturan ini memiliki Kantor MDA Provinsi Bali yang representatif.
“Cita cita ini terpendam 16 tahun lamanya, dan bersyukur cita-cita itu terwujud di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster yang sukses mendirikan Kantor MDA Provinsi Bali lengkap dengan arsitektur Bali dengan tiga lantai,” ujarnya.
Bendesa Agung menambahkan bahwa bangunan Kantor MDA Provinsi Bali hingga Kabupaten/Kota di Bali bisa terwujud atas perjuangan Gubernur Bali, Wayan Koster dengan melibatkan peran perbankan, hingga BUMN di Bali untuk bergotong royong memberikan CSR-nya. Kecuali di Kabupaten Gianyar dibangun secara mandiri melalui APBD Kabupaten.
“Saya baru merasa menjadi Bendesa Agung, karena waktu dulu kursi tidak punya, dan sekarang Gubernur Koster mengangkat wibawa Majelis Desa Adat Provinsi Bali,” katanya.
Sedangkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho menyampaikan selamat atas berdirinya gedung MDA Provinsi Bali yang sangat megah dan selesai dengan waktu yang cepat.
“Semoga dengan keberadaan gedung MDA Provinsi Bali ini mendukung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Bali dengan melestarikan keberadaan Desa Adat,” ujarnya.
“Keunikan, kekayaan adat-istiadat dan budaya Bali tidak boleh terkikis dengan budaya lain di dunia, karena budaya Bali telah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata. Bahkan saat saya ke Amerika Tahun 1995, orang Amerika lebih kenal Bali,” pungkasnya. (jus/kb)