TABANAN, Kilasbali.com – Kondisi pandemi Covid-19 ikut mempengaruhi daya jual batu bata pres di Banjar Bengang, Kediri, Tabanan.
Pengrajin batu bata halus itu ikut terpuruk, meskipun tetap berproduksi. Penjualan turun hingga 50 persen, jika di hari normal sebelum pandemi.
“Permintaan batu bata menurun hingga 50 persen. Biasanya pembeli kebanyakan berasal dari pengempu Pura. Tapi pesanan juga banyak datang dari vila di Gianyar,” tutur pekerja batu batu, Supiyanto, Minggu (11/10/2020).
Menurutnya, untuk batu bata yang dijual itu ada tiga jenis. Yakni batu bata tempel, tipis dan tebal.
“Untuk yang tebal, harganya Rp 1.300 per biji, tipis Rp 1.700 per biji dan tebal Rp 2.100 biji,” sebutnya.
Pihaknya berharap, pandemi ini cepat berlalu sehingga perekonomian masayarakat menjadi terangkat.
“Turis sepi, penjualan batu batu juga ikut sepi,” harapnya. (jus/kb)