GIANYAR, Kilasbali.com – Lantaran semua terfokus pandemi Covid-19, potensi bencana alam sperti longosr, banjir dan pohon tumbang, kerap lepas dari perhatian. Padahal sejak hujan mengguyur dalam beberap hari terakhir, pohon tumbang kini juga ‘menghantui’ Kabupaten Seni Gianyar ini.
Dalam sepekan ini, selain melayani evakuasi dan penguburan jenasah korban Covid-19, petugas BPBD juga harus kerja marathon lantaran laporan pohon tumbang yang menyambung.
Dari informasi yang diterima, Rabu (7/10/2020), dalam sepekan ini terdapat dua laporan pohon tumbang yang harus ditangani petugas BPBD.
Akibat hujan disertai angin yang terjadi pada Senin (5/10/2020) hingga Selasa (6/10/202″) tercatat di dua lokasi bencana alam. Mulai dari tanah longsor hingga pohon tumbang yang menutupi badan jalan, di Jalan Raya Payangan dan Jalan Raya Tampaksiring.
Dalam penanganannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar mengerahkan lima anggota masing-masing lokasi kejadian.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Gianyar, Ngakan Dharma Jati, mengakui, akibat hujan disertai angin yang terjadi selama dua hari itu menyebabkan beberapa bencana di wilayah Gianyar bagian atas.
Atas laporan itu, pihaknya menerjunkan lima anggota untuk melakukan evakuasi. Selain petugas BPBD, juga berkoordinasi dengan petugas PLN lantaran terdapat kabel listrik yang tertimpa pohon. “Lima orang untuk tiap-tiap lokasi, kami hanya menerjunkan anggota sambil membawa alat manual. Sementara pohon tumbang evakuasi menggunakan sensor dan koordinasi denga PLN,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat juga di Desa Sumita, Gianyar tanah longsor yang menimpa saluran irigasi subak persawahan. Dari kejadian tersebut mengakibatkan terjadi penyumbatan saluran irigasi persawahan. Selanjutnya BPBD Gianyar juga mengambil tindakan langsung mengevakuasi atau penormalan saluran irigasi yang ditutupi oleh timbunan tanah longsor tersebut. Sementara untuk warga atau pemilik lahan diimbau agar untuk sementara waktu tidak mendekat kepada lokasi tanah longsor tersebut. (ina/kb)