CeremonialDenpasarEkonomi BisnisNasional

Ekonomi Bali Kontraksi Minus 10 Persen, Pemerintah Pusat Salurkan KUR

    DENPASAR, Kilasbali.com – Guna menguatkan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi hingga minus 10 persen, Pemerintah Pusat melalui Menko Perekonomian dan menteri terkait di bidang ekonomi menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM bertempat di desa wisata Kertalangu, Sabtu (22/8/2020).

    Mengawali sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, di Bali yang sudah tes berbasis PCR sebanyak 33.881 orang.

    “Kalau diambil rasionya per satu juta penduduk sudah di tes 16.349 orang. Jadi Bali untuk standar tes sudah masuk dalam standar WHO yang secara global telah sembuh 67,88 persen dengan mortality rate 3,49 persen,” ujarnya.

    Sedangkan Indonesia tingkat kesembuhannya mencapai 68,93 persen. Jadi diatas rata-rata WHO juga, dengan 4,39 persen untuk mortality ratenya. Khusus Bali yang sembuh 97,3 persen. Yang meninggal 1,2 persen (data sampai 21/8/2020).

    Baca Juga:  Lepas Peserta Jalan Sehat HUT ke-53 KORPRI, Sekda Bali Dewa Indra Tegaskan Pentingnya Netralitas
    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

    “Sehingga Bali siap untuk menerima tamunya kembali,” sebut Menko Perekonomian yang disambut tepuk tangan riuh dari peserta yang hadir.

    “Sesuai kesepakatan dengan Bapak Gubernur Bali Kita ingin agar engine (mesin-red) ekonomi Bali bukan hanya dari pariwisata tapi juga Usaha Kecil dan Menengah. Sehingga dengan demikian maka akan terdesertivikasi dan ditambah lagi dengan menteri pertanian dan industri holtikultura perlu didorong di Bali,” ucapnya.

    Sehingga dengan demikian menurut Airlangga, hal ini bisa menyangga keberlanjutan dari pada ekonomi di Bali. Sekarang masih 90 persen tergantung dari pariwisata tapi kedepan pemerintah mendorong industri kaitannya termasuk UMKM termasuk untuk eksport perlu didorong dari Bali.

    Baca Juga:  Sekda Bali Ajak Masyarakat Teladani Semangat Pahlawan I Gusti Ngurah Rai

    “Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Bali kontraksinya sampai minus 10 persen hampir dua kali kontraksi ekonomi nasional. Pemerintah telah menganggarkan penanganan covid sebesar Rp 695 Triliyun dan alokasi UMKM sebesar Rp 123,46 Triliyun karena yang terdampak terbesar adalah sektor UMKM dari 64,19 juta pengusaha UMKM penyerapan tenaga kerja 97 persen secara nasional,” bebernya.

    Baca Juga:  Hasil Survei, Koster-Giri Unggul Telak dengan Elektabilitas 70,4%

    Menko Perekonomian juga menjelaskan, pemerintah mendorong penyaluran KUR untuk membangkitkan UMKM lokal dan untuk KUR yang mulai Rp 10 sampai 15 juta ini sebanyak 6 persen sampai Desember 2020 bunganya ditanggung pemerintah.

    “Tahun ini diagendakan Rp 190 triliyun, tahun depan Rp 120 trilyun dan khusus untuk yang tadi sampai Desember tidak bayar bunga karena bunganya ditanggung oleh pemerintah,” pungkasnya.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi