GIANYAR, Kilasbali.com – Tidak hanya di bidang seni, warga Gianyar juga sangat kreatif di bidang lingkungan. Berinovasi untuk mengedukasi warganya, langkah Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati ini inipun patut ditiru. Minggu (2/8/2020) pagi, warga berbondong-bondong ke Balai banjar membawa sampah plastik, dan pulangnya dengan tersenyum menjinjing beras sebagai gantinya.
Dadong Rum (60), terlihat bersemangat membawa sampah plastik menuju balai Banjar Wangbung, Guwang Sukawati, Minggu pagi. Sejumah relwan pun menjemputnya dengan membantu membawakan sampah itu lanjut ditimbang.
Dengan sampah plastik yang cukup banyak dibawanya, Dadong Rum pun mendapat enam kilogram beras dari panitia sebagai gantinya. Tanpa basa-basi lagi, Dadong Rum pun bergegas pulang karena pagi itu dirinya belum masak. “ Makasih bapak-bapak, saya dapat beras banyak. nanti saya akan kumpulkan lagi lebih banyak sampah plastik,” ujarnya sambil berlalu.
Dibalik ide kreatif tukar sampak plastik dengan beras ini ternyata ada Nyoman Parta, SH anggota DPR RI yang juga warga asal Guwang. Satu-satunya Politisi asal Gianyar yang bertugas di Senayan ini berharap program tukar sampah plastik dengan beras diadopsi pemerintah baik di tingkat provinsi atau kabupaten.
Karena hal ini dianggap sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah plastik. Mengingat salah satu permasalah pengelolaan sampah di TPA di Bali tidak ada pemilahan antara organik dangan anorganik.
Menurutnya kegiatan tukar sampah plastik dengan beras sangat efektif untuk mengajak setiap orang dalam merawat lingkungannya. Diakuinya dengan dijadikannya beras sebagai konvensasi penukar sampah plastik menjadikan warga merasa lebih terhormat dan jerih payahnya dihargai.
“Tentu sangat efektif, pertama mengajak setiap orang terlibat dalam merawat lingkungannya, disamping itu kegiatan ini lebih terhormat karena jerih payah merawat lingkungan diberikan konvensasi beras sebagai motivasi,” jelasnya.
Diungkapkannya, jika konvensasi atau penukarnya adalah uang, warga yang sejak lama atau sudah susah payah mengumpulkan sampah plastik dapatnya tidak sebanding dengan uang yang diberikan. Dengan menukarnya dengan beras warga akan diuntungkan, hal ini menurutnya akan menggairahkan warga.
“Jika ditukar dengan uang dapatnnya sedikit tapi jika ditukar dengan beras dapatnnya berlipat, contoh misalnya 1 kilo kresek kan dapatnnya hanya Rp 3000, dengan beras bisa dapat 1 kilo beras, begitu juga dengan kardus 1 kilo kardus dapat seribu rupiah, tapi dengan empat kilo kardus bisa ditukar dengan satu kilo beras” paparnya Parta.
Hal sangat penting juga, dikatakannya program ini mengambil semua plastik tanpa kecuali. Termasuk kantong plastik dan pembungkus makanan ringan. “Kegiatan ini bisa memberi ruang yang lebar untuk mengumpulkan para donasi untuk menyumbangkan beras. Lalu berasnya ditukar dengan sampah plastik, jadi mereka yang memiliki kepedulian dengan lingkungan bisa terlibat bareng” jelas mantan Aggota DPRD Bali ini.
Ia juga menyampaikan, Program ini akan lancar jika pemimpin di desa ataupun banjar punya kepedulian tentang lingkungan. “Saya berharap pemerintah provinsi dan kabupaten kota ikut melaksanakan program ini,” harapnya.
Dalam kegiatan hari itu, Beras yang dihabiskan 250 kilogram. Sejumlah anak-anak pun sangat bersemangat menjalankan mengikuti kegiatan ini. Sampah plastik yang terkumpul mencapai satu truk sampah penuh. (ina/kb)