GianyarPeristiwa

Gegara Layangan, Kota Gianyar hingga Rumah Sakit Gelap Gulita

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kedap kedip lampu layangan di malam hari memang menyuguhkan tontonan yang menarik di malam hari. Namun, keindahnnya tidak sebanding dengan akibat yang ditimbulkan. Sabtu (1/8/2020) malam, Kota Gianyar pun dibikin gelap gulita termasuk di RSU Sanjiwani Gianyar.

    Biangnya, dipastikan karena layangan yang jatuh menimpa Jaringan listrik induk di Jalan Bypass Dharma Giri, Buruan, Blahbatuh.

    Listrik padam yang menggelapkan hampir seluruh wilayah Kota Gianyar terjadi pukul 20.02 WITA, Sabtu malam. Petugas PLN pun langsung melakukan penelusuran dan ditemukan sebuah layangan yang tersangkut di tiang listrik yang berlokasi di timur SPBU dekat Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Jalan Bypass Dharma Giri Gianyar. Petugas PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Gianyar pun segera melakukan perbaikan hingga listrik dapat kembali hidup.

    Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gianyar, Billy Ramadhana, Minggu (2/8/2020) mengatakan, setelah padamnya listrik tersebut petugas langsung melakukan inspeksi. Ditemukannya sebuah layangan di timur SPBU dekat Stadion Kapten Dipta. “Tindakan yang dilakukan adalah penurunan layangan tersebut serta penormalan jaringan listrik dan pada pukul 20.13 WITA listrik sudah normal kembali, jadi padam selama 11 menit,” ujarnya.

    Baca Juga:  Kejari Gianyar Musnahkan BB, Sabu-sabu Diblender - HP Dipotong

    Bahkan, pihak PLN ULP Gianyar membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh Kelian Dinas setempat serta pemilik layangan tersebut. “Kami buatkan surat pernyataan agar nantinya hal serupa tidak terjadi lagi,” katanya.

    Disebutkan oleh Billy Ramadhana bahwa akibat layangan yang tersangkut di jaringan listrik tersebut, terdapat beberapa wilayah di Kota Gianyar yang terdampak listrik padam. “Meliputi Bypass Dharma Giri, Jalan Ksatrian, Jalan Kebo Iwa, RSU Sanjiwani, Jalan Ciung Wanara, serta sekitaran Pasar Umum Gianyar,” sebutnya.

    Atas kejadian tersebut, kerugian yang disebabkan adalah sebesar Rp 1.500.000. Belam termasuk adanya kemungkinan kerusakan material yang ada di jaringan PLN. “Kami sudah bersurat ke seluruh Desa agar turut menghimbau masyarakat supaya tidak bermain layangan di dekat jaringan listrik,” tutupnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi