JEMBRANA, Kilasbali.com – Pasca arus balik Lebaran, pelaku perjalanan yang masuk Bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk jumlahnya hingga kini masih tinggi, sehingga pemeriksaan rapid test terhadap pelaku perjalanan masih tetap dilaksanakan.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Gugas Jembrana, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, dalam kurun waktu sepekan terkahir dari 1-7 Juni 2020, terjadi peningkatan penggunaan rapid test bagi pelaku perjalanan dikisaran 1.220 hingga 1.400 per harinya.
Ia mengakui memang terjadi penurunan pada Senin (8/6/2020) lalu dibandingkan hari sebelumnya Minggu (7/6/2020) namun penurunannya tidak drastis.
“Hari Senin memang rapid tesnya turun jadi 942. Tapi jumlahnya masih stagnan” ujarnya.
Dikatakannya, pelaku perjalanan yang dirapid test di Gilimanuk hanya pengemudi dan kernet angkutan logistic dan sembako saja.
“Selain angkutan logistik dan sembako, sudah wajib bawa hasil rapid test negatif sebelum membeli tiket di Ketapang, Banyuwangi. Kalau lolos tanpa rapid test akan di kembalikan. Hanya sopir dan kernet logistik yang kami rapid test di Gilimanuk,” ungkapnya.
Ditambahkannya, setelah pemeriksaan rapid test dipindahkan dan dijadikan satu di Gedung Tourist Information Center (TIC) di areal obajek wisata Teluk Gilimanuk, ia mengaku masih ada kendala.
“Memang tempatnya luas, tapi banyak truck besar, mereka harus jauh parkir, bahkan antrean sampai di Pasar Gilimanuk dan jalan kaki kembali ke TIC, sehingga masih ada celah mereka lewat,” paparnya. (gus/kb)