GIANYAR, Kilasbali.com – Rasa jenuh para remaja anak-anak hingga remaja yang selama ini aktivitasnya terbatas lantaran pandemi Covid 19, kini mulai sedikit terobati dengan musim layang-layang. Namun sayang, lantaran layang-layang ini dinaikan dari rumah-rumah, jaringan listrik pun jadi tumbalnya. Bahkan dalam sepekan ini, di wilayah Gianyar sudah dua kali terjadi gangguan pelayanan PLN yang diakibatkan layang-layang nyangkut di jarinagn listrik.
Menyikapi kondisi ini Maneger Unit Layanan Pengadaan (ULP) PLN Gianyar, Billy Ramadhana, mengaku sudah melakukan antisipasi sejak awal.
Karena musim layang-layang sudah mendapatkan perhatian serius pihak PLN setiap tahunnya. Sebab tak jarang, layang-layang yang nyangkut di jaringan PLN, mengakibatkan gangguan fatal.
“Kami berharap agar aparat desa untuk mengimbau warganya tidak bermain layang-layang di dekat jaringan PLN,” ungkap Ramadhana, Senin (18/5/2020).
Disebutkan dalam sepekan ini, sudah terjadi dua kali gangguan karena layang-layang.
Dalam mengantisipasi hal demikian terus terjadi, pihaknya akan kembali bersurat pada aparat desa, untuk mengimbau masyarakat tidak bermain layangan dekat jaringan PLN.
“Setiap tiga bulan sekali kita sudah bersurat ke aparat desa terkait keamanan ketenagalistrikan. Kita akan bersurat kembali secara khusus untuk imbauan tidak bermain layang-layang di dekat jaringan PLN,” ujar Billy.
Lanjutnya, layang-layang dekat jaringan listrik, tidak hanya menjadi penyebab padamnya listrik. Namun pihaknya mengindari kasus yang lebih parah, yakni kebakaran dan tersengat listrik.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, terjadi kebakaran rumah di Gianyar. Penyebabnya karena jaringan PLN meledak akibat layangan, dan percikannya mengenai rumah warga.
“Bermain layang-layang di musim hujan ini juga sangat berisiko. Di mana ketika benang layangan yang basah menyentuh kabel listri bertegangan tinggi, bisa mengakibatkan tersetrum,” pungkasnya. (ina/kb)