TABANAN, Kilasbali.com – Nasib nelayan lobster di Tabanan kini pasrah menerima kenyataan. Pasalnya, sejak 11 April 2020 lalu penerbangan ekspor lobster maupun hasil perikanan yang lainya ditutup. Para nelayan pun terpaksa menjualnya hanya di lokal saja. Sayangnya harga turun drastis dan nelayan akhirnya memilih untuk tidak melaut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa Rabu (29/4/2020).
Menurutnya, harga lobster size 100-200 gram di pasaran mencapai Rp 450 ribu per kg, kini size tersebut hanya di angka Rp 80-100 ribu per kg. Begitu juga harga lobster di atas 200 gram berkisar Rp 350 ribu per kg.
“Nelayan lobster sekarang ini hampir tidak melaut, sebab harga lobster terjun bebas hanya 80 ribu per kg,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan, untuk bulan April, Mei merupakan musim yang bagus untuk lobster, hanya saja dengan harga lobster yang anjlok membuat para nelayan enggan melaut.
Sehingga pihaknya berharap Permen-KP No 56 tahun 2016 tentang lobster bisa direvisi, dan penerbangan segera dibuka agar pengiriman ekspor lobster bisa, sehingga harga lobster bisa kembali bergairah.
“Pada dasarnya bulan April sangatlah bagus untuk menangkap lobster, tetapi karena harganya murah dan biaya produksi tangkap yang tinggi membuat nelayan enggan melaut,” pungkasnya I Ketut Arsana Yasa yang juga menjadi Anggota Komisi I DPRD Tabanan. (*/kb)