GIANYAR, Kilasbali.com – Kendatipun wacana Nyipeng yang dilontarkan Majelis Desa Adat (MDA) dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) tanggal 18-20 April batal, namun agenda Bupati Gianyar Made Mahayastra terkait pembagian sembako kepada 7554 KK miskin di Kabupaten Gianyar dipastikan tetap jalan.
“Nyipeng atau tidak nyipeng, bantuan yang direncanakan tetap jalan. Tidak ada salahnya jika membantu masyarakat yang miskin. Karena itu, pendistribusian tetap berjalan sesuai jadwal,” jelas Bupati asal Payangan ini, Rabu (8/4/2020).
Sebelumnya, hasil rapat Bupati dengan OPD menyatakan siap dengan apapun nanti kesepakatan antara Gubernur Bali, Majelis Desa Adat, maupun PHDI. Jika Nyipeng jadi dilaksanakan, karena Nyipeng tersebut waktunya cukup panjang, Pemkab Gianyar akan membantu keluarga miskin di Gianyar dengan bantuan paket sembako.
Sebanyak 7.554 KK miskin yang terdata dalam database Pemkab Gianyar merupakan KK miskin berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh masing-masing OPD ke desa binaan masing-masing.
Disebutkan bantuan paket sembako ini harganya sekitar Rp400 ribu per KK. Namun untuk saat ini bantuan belum termasuk untuk pekerja harian dan pekerja yang dirumahkan.
Kalaupun ini berkepanjangan ada pembatasan ataupun memang masyarakat yang pekerja harian ini kesulitan hidupnya, pihaknya juga akan memikirkan mereka. “Kini di tahap awal, 7.554 KK Miskin ini kita bantu dulu,” kata Bupati Mahayastra. (ina/kb)