Denpasar

Songsong Era 4.0, BPBD Bali Optimalkan SIK

    DENPASAR, Kilasbali.com – Kebencanaan merupakan keniscaaan yang kapanpun dapat terjadi. Berbagai langkah baik saat pra, saat dan pasca bencana berbasis teknologi menjadi kebutuhan guna mereduksi resiko bencana.

    Terlebih era 4.0 menuntut terobosan inovasi teknologi, sehingga BPBD beserta stakeholder lainnya dalam penta helix punya peran penting dalam mengembangkan industri kebencanaan berbasis teknologi.

    Melihat perkembangan teknologi makin pesat, Sejak tahun 2019, BPBD Provinsi Bali membangun Sistem Informasi Kebencanaan (SIK) berbasis online.

    SIK di bangun awalnya sebagai jembatan data dan informasi virtual antar BPBD Kota/kabupaten dengan BPBD Provinsi Bali terutama data kejadian bencana.

    Baca Juga:  Rusak Moral dan Budaya Bali, Pemprov Bali Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh

    Aplikasi berbasis web base akan menghimpun dan menampilkan data yang termasuk bencana dan non bencana, korban, dan info grafis.

    Sebagai sebuah aplikasi yang baru diterapkan, maka terus menerus disempurnakan demi kebermanfaatan dan keberlanjutannya.

    Untuk itu, dilaksanakan evaluasi SIK di tahun 2019 serta rencana tahun 2020 di UPTD Pengendalian Bencana BPBD Provinsi Bali (Pusdalops), pada Rabu 22 Januari 2020.

    Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali diwakili Kepala UPTD Nyoman Petrus Surianta menyampaikan bahwa SIK adalah salah satu tool bersama yang bermanfaat bagi instansi kebencanaan dan masyarakat Bali.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    “Tahun 2020 akan dioptimalkan berupa e-relawan, e-logistik dan peralatan, serta penguatan database_antar bidang di dalam BPBD. Hasil SIK berupa launching e-relawan akan juga disampaikan dalam Rakorda yang akan dilaksanakan di Nusa Penida pada bulan April 2020,” ujarnya.

    Penyempurnaan beberapa fitur di dalam SIK saat ini, akan segera dilaksanakan sehingga kedepannya dapat menjadi pelaporan bersama di masing-masing BPBD Kabupaten/Kota ke pimpinan.

    Baca Juga:  Sandrina Malakiano Hadirkan Album Perdana Bertajuk AIR

    Made Sapta Budiarta, dari BPBD Jembrana menyampaikan bahwa telah menggunakan SIK ini sebagai laporan resmi kebencanaan tahun 2019 ke Bupati Jembrana.

    “Dari segi data lengkap, valid dan cepat. Apalagi kedepan akan di bangun e-relawan, e-logistik akan sangat membantu untuk pergerakan dilapangan,” katanya.

    Proses pendampingan, akan tetap dilakukan khususnya kepada operator di masing-masing BPBD Kabupaten/Kota dan akan dilaksanakan pertemuan setiap triwulan sebagai bentuk komunikasi dan evaluasi bersama.

    Diharapkan ke depannya, kehadiran SIK dapat mendukung terwujudnya pariwisata aman bencana di Bali. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi