GIANYAR, Kilasbali.com – Kebakaran hebat yang hampir merenggut nyawa satu keluarga terjadi di Banjar Jasan, Sebatu, Tegallalang sekitar pukul 02.00 WITA, Kamis (16/1/2020) dinihari.
Dari informasi yang dihimpun, pemilik rumah I Made Bejag (50) dan keluarganya mungkin saja tidak bisa selamat dari musibah kebakaran yang menimpa rumahnya, jika ia tidak segera bangun dari peristiwa itu.
Namun, sebagai gantinya, Bejag harus merelakan bangunan rumah serta seluruh isinya ludes dilalap api. Tak tanggung – tanggung Kerugian materiil yang dideritanya pun mencapai Rp 250 juta .
Di tengah tisur lelap warga, suara teriakan minta tolong ada kebakaran mengagetkan warga Banjar Jasan. Suasana hening langsung berunah menjadi riuh, setelah warga mendapati bangunan besar seluas 8 x 9 meter milik I Made bejag sudah diselimuti api besar.
Meski beberapa warga sudah berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun si jago merah itu tetap tak bergeming. Hingga akhirnya diputuskan untuk meminta bantuan ke Pos Damkar Ubud.
Menanti kedatangan petugas Damkar, warga tetap berusaha melakukan penyiraman di bagian pinggir bangunan untuk menyelamatkan bangunan lainnya. 30 menit kemudian, dua unit mobil damkar tiba di lokasi dan menghujani api petaka itu.
Namun apa daya, petugas tidak bisa berbuat banyak karena seluruh bangunan dan isinya terlanjur dilahap api. “Karena jarak tempat kejadian cukup jauh dan menanjak, kami baru bisa nyampai dalam hitungan setengah jam. bangunan kami dapati sudah diselimuti api dan kami hanya bisa menyelamatkan bangunan di sampingnya,” ungkap Danton Damkar Pos Ubud, I Nyoman Sudiarsa.
Sementara korban, Made Bejag terlihat pasrah mendapati rumahnya yang nyaris rata dengan tanah itu. Saat kejadian, sekitar pukul 02.00 wita korban sedang tidur mengaku terbanguan karena ada suara berisik. Korban semakian curiga karena suara berisi itu semakin keras dan disertai asap.
“Saya sangat terkejut setekah keluar kamar. Karena api di kamar paling tengah sudah besar dan saya pun langsung membangunkan anak-anak,” terangnya.
Lanjutnya, kobaran api sangat cepat merambat dari kamar di tengah kemudian menjalar ke keatap rumah dan menghanguskan semua bangunan. Dalam kondisi panik, korban hanya bisa teriak minta tolong ke warga.
“Saya tak sempat selamatkan beberapa barang, karena saya lebih memperhatikan keselamatan keluarga,” ujarnya pasrah.
Secara terpisah, Kapolsek Akp I Gede Sukadana menyebutkan, pihaknya sudah melakukan oleh TKP dan meminta keterangan korban dan saksi atas musibah itu. Dari hasil sementara, penyebab terjadinya kebakaran diduga akibat adanya konseleting listrik.
Dan atas kejadian tersebut korban tidak mencurigai adanya pelaku atau pihak lain yang sengaja melakukan pembakaran. “Korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah,” singkatnya. (ina/kb)