DENPASAR, Kilasabali.com – Konsep ngayah yakni bekerja tanpa dibayar sudah mendarah daging di jiwa Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. Made Suarta, SH., M.Hum., di mana konsep tersebut dibuktikan dengan dirinya mulai mengajar pendidikan karakter, hingga menjadi seniman tradisi yang telah ngaturang ngayah ke mana-mana, dan bahkan hampir di seluruh Bali.
Tak hanya itu, bersama lembaga yang dipimpinnya juga telah melakukan berbagai kegiatan bhakti sosial hingga membantu program pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan, yakni melakukan bedah rumah yang tersebar di sejumlah kabupaten.
“Saya sudah terbiasa ngayah, dan saya suka membuat orang bahagia, sesuai dengan prinsip seniman suka ngawe wong len, yakni membuat orang lain bahagia dan senang,” ungkap Rektor Suarta seusai pelantikan dirinya menjadi Ketua PGRI Cabang Khusus IKIP PGRI Bali, di Denpasar, Jumat (10/1/2020).
Sementara terkait keikutsertaan dirinya dalam Konferensi PGRI Bali yang mengagendakan pemilihan ketua, dirinya mengaku bahwa itu adalah amanat dan juga amanah dari Ketua Umum PB PGRI Pusat yang meminta dirinya menjadi kandidat, di mana keputusan itupun bak gayung bersambut, yakni mendapat restu dari Ketua PGRI Bali.
“Saya itu seperti tidur yang dibangunkan (ikut kontestasi pemilihan Ketua PGRI Bali-red),” tuturnya.
Kandidat kuat Ketua PGRI Bali inipun menegaskan kesiapan dirinya untuk ngayah secara sekala dan niskala dengan berlandaskan Tri Hita Karana, jika dipercayakan menahkodai organisasi guru ini.
“Saya sudah memikirkan apa yang akan saya lakukan jika terpilih menjadi Ketua PGRI,” ujarnya.
Dirinya pun membeberkan lima program prioritas yang akan digagas jika terpilih nanti. Yakni memperjuangkan kesejahteraan guru agar mendapatkan gaji minimal setara UMR, membina dan memfasilitasi guru dalam kegiatan publikasi ilmiah melalui kegiatan pelatihan guru untuk menulis PTK hingga membantu publikasi pada jurnal.
Meningkatkan kemampuan IT guru-guru dalam pembelajaran dan penilaian dalam upaya menghadapi Revolusi Industri 4.0, mencarikan sponsor untuk melakukan penelitian dan publikasi karya tulis maupun karya ilmiah, dan memfasilitasi kegiatan diklat-diklat peningkatan guru, mengingat saat ini pemerintah mengurangi mengadakan diklat seperti sebelumnya.
“Ini konsep yang saya perjuangkan ke depan,” tandas Rektor yang juga seniman Arja dan juga penyanyi lagu Pop Bali ini. (jus/kb)
https://www.kilasbali.com/pengamat-pendidikan-sebut-rektor-suarta-layak-dipertimbangkan/