JEMBRANA, Kilasbsli.com – Sejak memasuki musim penghujan pada bulan Desember 2019 kemarin hingga awal Januari 2020, jumlah kasus demam berdarah (DB) di Jembrana kini semakin meningkat.
Hingga Jumat (10/1/2020) masih ada 6 orang yang masih dirawat di Puskesmas II Negara, yang terletak di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Bahkan ada satu keluarga yang didiagnosa terpapar demam berdarah.
Seperti yang dialami kakak beradik Komang Eri Budayani (14) dan Ni Made Mita Sri Wulandari (16) kini masih menjalani rawat inap. Wayan Sudiarni, nenek yang merawat kakak beradik yang terjangkit DB tersebut mengatakan selain kedua cucunya itu, kini cucu ketiganya bernama Ketut Yogie juga sehu badannya juga panas.
Ia pun mengaku segera memeriksakan cucu ketiganya tersebut. “Nanti rencana diajak ke sini untuk diperiksa. Kasihan ibunya bingung karena sendirian urus anak sakit. Sementara harus jualan banten karena tidak ada mata pencaharian lain dan menanggung empat anak,” jelas Sudiarni.
Menurutnya Komang Eri yang pertama kena DB sejak beberapa hari lalu. Disusul kakaknya Mita. “Kalau Eri masih lemas. Mita masih harus dirawat,” kata Sudiarni. Nenek Sudarni bersama ketiga cucunya kini diketahui tinggal di mes Pura Segara Pengambengan.
Begitupula Fahrulrohjianto asal Cupel mengaku kena DB sejak empat hari lalu. Kini kondisinya masih lemas karena penurunan trombosit.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas II Negara dr Ni Made Anggaraeni mengatakan bahwa sudah ada 23 pasien DB yang masuk sejak Desember 2019 lalu.
“Kalau Desember ada 13 orang. Januari sampai sekarang 10 orang. Kalau di wilayah Puskesmas lain dan di RSU Negara kami belum tahu,” jelas Anggaraeni.
Menurutnya pasien DB sebagai besar berasal dari wilayah Desa Pengambengan. “Kami mewilayahi 6 desa. Yang banyak kena DB di Pengambengan. Ini karena banyak genangan air,” ujarnya.
“Kami sudah sering turun ke lapangan. Menghimbau masyarakat berbagai cara mencegah DB. Demikian juga tiap rapat koordinasi di kantor camat kepada seluruh perbekel kami juga berikan masukan dan himbauan agar melakukan PSN minimal di keluarga sendiri,” imbuhnya.
Fogging juga diakuinya sudah berjalan. “Namun fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jadi jentik nyamuk harus diatasi. Lebih baik mencegah,” tandasnya. (gus/kb)