TABANAN, Kilasbali.com – Guna menepis kesan ruwet saat mengurus pembayaran pajak kendaraan atau Nyamsat, UPTD Samsat Kabupaten Tabanan melakukan uji coba program GELIS Drive Thru Selasa (7/1/2020).
Apabila mendapatkan respon positif dari masyarakat maka program ini akan diterapkan di seluruh Kecamatan di Tabanan.
Kepala UPT Samsat Tabanan Putu Sudiana menjelaskan bahwa program GELIS diambil dari Bahasa Bali Gelis yang artinya cepat.
Dimana pihaknya ingin membuat inovasi berupa program pengurusan pembayaran pajak kendaraan dengan waktu yang singkat sehingga tidak membuat masyarakat mengantri lama.
“Jadi dengan program Samsat GELIS ini masyarakat bisa mengurus pembayaran pajak dengan waktu paling lama 5 menit asalkan persyaratannya terpenuhi,” tegasnya.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah membawa kendaraan yang pajaknya akan dibayarkan serta membawa STNK dan KTP satu nama. Sehingga identifikasi regidentnya akan dilakukan dari kendaraan yang dibawa.
“Jadi kalau STNKnya atas nama si A, KTPnya juga atas nama si A, dan ini hanya berlaku untuk perpanjangan STNK dan pembayaran pajak tahunan, kalau untuk pergantian STNK ya masih menggunakan mekanisme lama,” paparnya.
Menurutnya dengan program Samsat GELIS ini masyarakat memiliki pilihan untuk tidak terlalu lama antri ketika akan membayar pajak kendaraan.
Terlebih selama ini banyak wajib pajak (WP) yang malas melakukan pembayaran pajak kendaraan dengan alasan tidak memiliki banyak waktu untuk antri.
Ditambahkannya jika program Samsat GELIS ini akam diluncurkam secara resmi pada hari Jumat (10/1/2020) atau bertepatan pada Piodalan di Kantor Samsat Tabanan para Purnama Kapitu.
“Jadi agar Samsat GELIS ini dengan cepat melesat maka akan dilaunching hari Jumat nanti, rencananya dihadiri langsung oleh Pak Sekda selaku Ketua Tim Pembina Samsat Provinsi Bali, kemudian Dirlantas Polda Bali, Kepala Bapenda Bali dan seluruh Kepala UPT Samsat se-Bali,” jelasnya.
Namun mulai hari ini, program ini sudah diuji coba sampai hari Kamis (9/1/2020) guna mengetahui respon masyarakat. Apabila nanti respon masyarakat positif maka program tersebut akan diterapkan di seluruh Kecamatan di Tabanan atau nanti dibuka dibeberapa titik vital seperti Terminal dan lainnya.
Dengan program inovatif tersebut, pihaknya juga berharap dapat menunjang capaian target yang dibebankan kepada UPTD Samsat Tabanan sebesar Rp 121 Miliar lebih untuk PKB dan Rp 82 Miliar lebih untuk BBN 1.
Dan pada hari pertama uji coba sudah ada 8 WP yang mencoba program tersebut. “Ya ini bisa dikatakan sebagai salah satu upaya untuk kita mencapai target itu, disamping kita maksimalkan Samsat Keliling dan Gerai Pupuan, Baturiti serta Bajera, Selemadeg,” imbuhnya.
Sejauh ini kata dia, kendala yang dihadapi dalam memenuhi target tersebut adalah adanya 20 persen WP yang belum melakukan kewajibannya yang disebut sebagai BDU (Belum Daftar Ulang).
Namun dengan tim yang berjumlah 84 orang, pihaknya berusaha maksimal mengejar target yang bekerjasama dengan pihak kepolisian, Jasa Raharja, Satpol PP dan Dishub.
“Tapi kita bersyukur tahun lalu capaian kita 109 persen, alias melampaui target dan tahun ini kita harapkan meningkat lagi menjadi 115 persen, maka dalam sebulan kita akan lakukan razia 4 kali,” tandasnya. (*/KB)