TABANAN, Kilasbali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ngayah Topeng Sidakarya dalam puncak Karya Padudusan Agung lan Mupuk Pedagingan di Pura Pengastan Belayu, Desa Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (3/1/2020).
Dikatakan Cok Ace, tari Topeng Sidakarya selain sebagai tari sakral (wali dan bebali), juga sebagai suatu simbolis pengusir bhutakala agar tidak mengganggu pelaksanaan yadnya. Di mana prosesi ini disebut nyomya bhutakala (bhuta kasupat dadi dewa) agar dapat membantu pelaksanaan yadnya sesuai dengan yang diharapkan.
“Oleh sebab itu baik seni dan juga adat harus tetap kita jaga, agar tetap lestari sekaligus mampu menjaga keseimbangan nyata secara sekala dan juga niskala,” ungkap Cok Ace.
Ditambahkan tokoh Puri Ubud ini, menurut ajaran Sastra Agama, wajib melaksanakan Panca Yadnya, yakni : Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra kl dan Manusa Yadnya. “Melaksanakan Panca Yadnya itu dilatarbelakangi oleh unsur keyakinan adanya tiga hutang yang disebut Tri Rna, yaitu Dewa Rna, Resi Rna dan Pitra Rna,” imbuhnya.
Dalam karya ini, melibatkan seluruh warga dan pangempon pura. Di mana telah dipersiapkan hampir dua bulan sebelumnya. Sementara puncak karya yang bertepatan pada sukra pon kulantir ini, dipuput oleh Ratu Pedanda Griya Gede dan Ratu Pedanda Griya Kelodan. (rls/kb)