TABANAN, Kilasbali.com – Desa Adat sebagai benteng dalam upaya pelestarian adat dan budaya Bali, memiliki tanggung jawab dalam upaya pelestarian kesenian yang dimilikinya. Berbagai langkah dalam mendukung pemajuan komunikasi juga menjadi tanggung jawab Desa Adat, yang tentunya juga harus mendapat apresiasi dari pemerintah. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat Pembukaan Belayu Festival 2, di Wantilan Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (13/12/2019) malam.
Sedangkan pelaksanaan festival, kata dia, merupakan momentum yang sangat baik menunjukkan jati diri, dan potensi yang dimiliki, sehingga festival adalah kesempatan terbaik untuk mempromosikan destinasi yang dimiliki, sekaligus kesempatan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Hyang pencipta, lingkungan dan sesama.
Lebih lanjut Wagub Cok Ace mengatakan berbagai bantuan yang diberikan kepada Desa Adat dan Desa Dinas yang dapat dialokasikan untuk menunjang kegiatan seperti ini. “Saya harap Belayu Festival 2 Tahun 2019 mampu merepresentasikan kekayaan khasanah budaya Kabupaten Tabanan untuk seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya oleh masyarakat Tabanan, tetapi juga oleh masyarakat dunia,” harapnya.
Dikatakannya, pelaksanaan festival seni dan budaya seperti ini yang di laksanakan selama tiga (3) hari ke depan merupakan kegiatan yang sangat strategis di era globalisasi dalam kerangka pembentukan karakter dan jati diri masyarakat Bali. Festival ini juga sebagai upaya mengalihkan fungsi budaya Bali yang dijiwai agama Hindu sebagai modal budaya masyarakat Hindu Bali dalam perpindahan berbagai peluang dan landasan yang kokoh untuk semua generasi khususnya bagi masyarakat Belayu untuk selalu percaya seni dan budaya yang dimilikinya.
Penyelenggaraan Belayu Festival 2 Tahun 2019 ini memiliki tujuan untuk menyediakan ruang bagi para seniman dan masyarakat yang ada di Desa Belayu dalam meningkatkan kesejahteraannya, memberikan kontribusi terhadap kemajuan Bali khususnya dibidang seni dan budaya, serta digunakan sebagai agenda rutin, dengan mendukung program pemerintah sesuai dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang berkaitan dengan makna kesucian dan keharmonisan alam Bali sekala dan niskala. Visi ini menitik beratkan pada tata kehidupan krama Bali yang utama yaitu, Alam Bali, Krama Bali, dan Kebudayaan Bali.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Belayu Festival 2 I Gusti Ngurah Bagus suryaningrat mengatakan festival kedua yang dilaksankan selama tiga hari ini diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi seniman dalam meningkatkan kreativitas seninya, sehingga dapat menularkan karya-karyanya secara meregenerasi, serta mampu menjaga kearifan lokal yang ada. Kegiatan Belayu Festival 2 ini mengangkat tema Sewana yakni memberikan pelayanan terbaik terhadap sesama. (rls/kb)