Nasional

Tiga Kalaksa BPBD dari Bali Ikuti Diklat Komandan PDB

    BOGOR, Kilasbali.com – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB menggelar Diklat Komandan Penanganan Darurat Bencana (PDB) yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 25 sampai 29 November 2019, di Pusdiklat PB BNPB di Sentul, Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor – Jawa Barat.

    Diklat Komandan PDB ini diikuti oleh Para Kepala Pelaksana BPBD (Kalaksa), Para Dandim, DanLanal, DanLanud, termasuk dari Puslat Kodiklat TNI. Sinergitas dan kolaborasi peserta BPBD dengan TNI ini dilakukan, untuk memantapkan komunikasi ketika nanti bertugas di lapangan.

    Beberapa daerah terpilih yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi terutama gempa, diantaranya peserta berasal dari Kodam I Bukit Barisan, Kodam III Siliwangi, Kodam IX Udayana, Kodam XIII Merdeka, dan Kodam XVI Patimura, sedangkan Kalaksa BPBD juga sesuai dengan wilayah Kodam dimaksud, dengan total peserta 30 orang, terdiri atas 15 orang TNI dan 15 orang Kalaksa BPBD.

    Dalam kegiatan ini, tiga orang Kalaksa BPBD dari Bali juga ikutserta, yaitu I Made Rentin (Kalaksa BPBD Prov. Bali), Ida Ketut Arimbawa (Kalaksa BPBD Kab. Karangasem), dan Wayan Karmawan (Kalaksa BPBD Kab. Bangli).

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Pelaksanaan Orientasi PPPK 2024

    Selama 5 hari pelaksanaan diklat, peserta akan dibekali dengan berbagai materi dari narasumber kompeten, diantaranya manajemen bencana, manajemen penanganan darurat bencana (PDB), sistem komando PDB, regulasi dalam PB, koordinasi multi pihak, dan kepemimpinan pada situasi krisis.

    Materi terakhir ini diisi oleh Prof. Syamsul Maarif Guru Besar pada Universitas Pertahanan (Unhan). Mantan Kepala BNPB di awal pembentukan BNPB ini, bercerita dengan lugas bagaimana BPBD harus memperlihatkan power untuk menjalankan amanat Undang-Undang, dimana Kalaksa BPBD diberikan 3 (tiga) tugas yaitu koordinasi, komando, dan pelaksana.

    “Inti dari Diklat Komandan PDB ini terletak pada simulasi, diberikan study kasus kejadian bencana dan peserta melakukan simulasi berupa siklus proses penyusunan rencana operasi darurat bencana, dengan menunjuk peran masing-masing,” ungkap Made Rentin, Rabu (27/11/2019).

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Menurutnya, simulasi ini disetting seperti kondisi riil di lapangan dengan manfaatkan audio visual tiga dimensi mulai dari peta wilayah dan kondisi saat terjadinya bencana. Incident Command (Komandan PDB) berperan untuk menggerakan sumber daya yang ada mulai dari bidang perencanaan, bidang operasi, bidang logistik, dan bidang data informasi, untuk melakukan upaya penanganan.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    “Dengan terlaksananya Diklat Komandan PDB ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para calon Komandan PDB, dan peserta memahami sistem komando penanganan darurat bencana (SKPDB), memahami tugas dan fungsi, serta mampu melakukan koordinasi dengan semua komponen yang ada,” pungkasnya. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi