LAMPUNG, Kilasbali.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dibesut Gubernur Wayan Koster memang getol dalam menjaga adat dan kebudayaan Bali serta agama Hindu. Hal tersebut tidak hanya untuk warga Hindu di Bali, namun juga di luar pulau Bali.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Asisten Administrasi Umum Pemprov Bali, Wayan Suarjana saat memimpin rangkainan acara Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali berkunjung ke Pura serta melakukan persembahyangan di Pura Jagat Karana, Seputih Raman, Lampung Tengah, Selasa (19/11/2019).
Suarjana menegaskan komitmen Pemprov untuk selalu menjaga, adat, kebudayaan dan agama Hindu, melalui berbagai bantuan yang digelontorkan. “Untuk itu saya harap masyarakat di sini bisa bersurat kepada kami, apa saja yang diperlukan, baik sarana prasarana upacra, kebutuhan umat maupun infrastruktur Pura. Sehingga kami bisa menindaklanjuti,” ujarnya dalam acara silaturahmi yang juga dihadiri oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Bali AA Sutha Diana, jajaran Biro Humas dan Protokol Setda Prov Bali serta sejumlah media cetak, elektronik maupun online di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi semangat masyarakat Bali di perantuan yang masih tetap mempertahankan adat dan tradisi Hindu. “Meskipun terdapat berbagai tantangan, saya harap semangat beragama dab beryadnya bisa dipertahankan,” imbuhnya. Ia juga menyambut positif langkah masyarakat Lampung yang menggelar upacara yadnya sesuai kemampuan. “Jangan beryadnya dengan menjual aset, lakukanlah sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya seraya mengapresiasi langkah masyarakat dalam menggelar upacara ngaben massal demi menghemat biaya. “Dalam beryadnya yang terpenting adalah maknanya, bukan seberapa besar biaya yang kita keluarkan,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat Hindu di Lampung untuk selalu mejaga kerukunan dengan menghormati adat istiadat setempat. “Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Mari kita perlihatkan wajah Bali yang penuh toleransi dan ramah kepada masyarakat setempat,” tandasnya.
Sementara sebelumnya Ketua PHDI Kabupaten Lampung Tengah Drh. I Ketut Suwendra menjelaskan bahwa beberapa keperluan umat yang cukup mendesak selama ini adalah buku-buku agama, karena digunakan sebagai bahan ajar untuk pasraman. “Saya harap melalui kunjungan kali ini Pemprov Bali bisa mewujudkan harapan kami sehingga di Pura ini bisa didirikan perpustakaan yang kebih lengkap,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan kondisi masyarakat yang penuh toleransi serta hidup rukun berdampingan dengan masyarakat setempat meskipun dari berbagai latar belakang serta agama yang berbeda. “Masyarakat Bali di sini yang berjumlah sekitar 300 ribu orang sudah menganggap Lampung adalah kampung halamannya dan sudah melebur dengan masyarakat setempat,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemprov Bali sudah memberikan perhatian kepada warga terutama kalangan muda dengan memberika beasiswa Bidikmisi dengan menempuh pendidikan di Universitas di Bali. “Sudah banyak putra-putri kami yang kuliah di Bali berkat beasiswa tersebut,” jelasnya.
Mengenai para mahasiswa tersebut, Asisten Wayan Suarjana berharap agar mereka membuat perkumpulan, sehingga memudahkan komunikasi antara Pemprrov Bali dengan masyarakat Bali di Lampung. “Dengan membentuk perkumpulan tersebut, selain memudahkan mengontrol, juga bisa menjadi jembatan komunikasi dengan masyarakat Bali di Lampung. Sehingga berbagai bantuan yang dibutuhkan bisa segera tersalurkan,” ujarnya. (rls/kb)