JembranaPeristiwa

Ini Identitas Mayat Mengapung di Perairan Pengambengan

    JEMBRANA, Kilasbali.com – Penemuan mayat pria mengapung di perairan Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa (1/10/2019), ternyata bukan Mulyadi (23), nelayan dari Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang dilaporkan hilang sejak Minggu (22/9/2019) lalu.

    Setelah dilakukan identifikasi mayat yang telah membusuk ini diketahui bernama Moh Zainudin (27), warga Dusun Krajan Selatan, Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbul Sari, Jember, Jawa Timur yang pamit dari rumahnya pada Rabu (25/9/2019) lalu.

    Dari informasi dihimpun, penemuan mayat pertamakali dilihat seorang nelayan Nurhadi (42) dari Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru saat memancing ikan.

    Menurutnya, mayat pria yang mengapung di tengah perarian sekitar 3 mil dari bibir pantai Pengambengan sekitar pukul 08.00 Wita. Nurhadi bahkan sempat mengira sosok mayat pria yang ditemukannya itu jenasah keponakannya, Mulyadi.

    Baca Juga:  Truk Angkut Batu Bata Tergelincir Hingga Jatuh Melintang di Jalur Baturiti-Antapan

    Ia pun langsung melaporkan penemuan jenasah tersebut ke salah seorang personil Satpolair Polres Jembrana. Setelah laporan tersebut diteruskan ke Pos Pertolongan dan Pencarian Jembrana, mayat yang sudah membusuk tersebut dievakuasi ke Pantai Ketapang Lampu Pengambengan.

    Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita mengatakan, identifikasi mayat tersebut dilakukan di ruang jenazah RSU Negara oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana.

    Di saku celana belakang korban, pihaknya menemukan dompet yang di dalamnya berisi KTP serta SIM C. Sehingga identitas mayat pria yang membusuk ini bisa segera diketahui.

    Baca Juga:  Ikan Sumber Protein Tinggi!

    “Jenasah sudah langsung dijemput pihak keluarga ke RSU Negara sekitar pukul 16.00 Wita,” ujarnya.

    Pihaknya belum mengetahui penyebab kematian korban. Namun dari keterangan pihak keluarga, sebelum diketahui menghilang korban yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh proyek ini memang sedang depresi.

    “Informasi dari keluarga, orangnya pendiam dan tertutup,” ujarnya.

    Pihak keluarga korban dikatakannya sudah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi.

    “Karena dari pemeriksaan luar juga tidak ada tanda-tanda kekerasan, ya kami serahkan jenasahnya ke pihak keluarga,” tandasnya. (gus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi