JEMBRANA, Kilasbali.com – Seorang nelayan, Mulyadi (25) asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara dilaporkan hilang di wilayah perairan Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Minggu (22/9/2019).
Dari informasi yang dihimpun, korban yang melaut bersama rekannya Nasrul Rahman (35), berangkat dari bibir pantai Pebuahan dengan menggunakan sampan masing-masing sekitar pukul 05.00 WITA.
Keduanya segera menuju perairan Pengambengan, dan sesampainya di tengah perairan Ketapang Lampu sekitar pukul 08.00 WITA, Nasrul Rahman memutuskan mencari ikan di lokasi terpisah dengan korban.
Namun, sekitar pukul 10.00 WITA, nelayan lainnya yakni Hakim yang juga melaut di lokasi yang sama, curiga melihat sampan korban mengapung tanpa awak dengan kondisi mesin masih hidup.
Nelayan asal Banjar Munduk, Desa Pengambengan inipun mengabarkan adanya temuan sampan tanpa awak itu kepada nelayan lain, yakni Sadri dari Banjar Pebuahan, Desa Bayubiru, yang saat itu juga tengah mencari ikan di sekitar perairan ini.
Kedua nelayan inipun mengevakuasi sampan itu ke pelabuhan tradisional Pebuahan. Dan setelah diinformasikan ke pihak keluarga korban, kejadian inipun segera dilaporkan ke pihak Satpol Air Polres Jembrana.
Mendapat laporan tersebut, jajaran Satpol Air Polres Jembrana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana dan Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana langsung merespon dengan melakukan pencarian.
“Pencarian korban dilakukan dengan penyisiran ke tengah laut dan penyisiran di tepi pantai,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana.
Dikatakannnya pencarian dengan penyisiran ke tengah laut mengerahkan sebuah perahu RIB (Rigit Inflatable Boat) milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) serta dua unit rubber boat dari Satpol Air Polres Jembrana dan BPBD Kabupaten Jembrana.
“Kita cari bersama dengan Satpol Air, SAR (Pencarian dan Pertolongan), termasuk dibantu nelayan sekitar. Tetapi sementara masih nihil,” pungkasnya. (gus/kb)