GIANYAR, Kilasbali.com – Suasana duka menyelimuti keluarga Nyoman Kobik (34), Banjar Majangan, Desa Buahan Kaja, Payangan, Jumat (23/8/2019) siang. Tanpa dinyana, kebahagiaan yang didambakan menyambut kelahiran putra keduanya, berubah menjadi duka yang sangat mendalam.
Isteri Kobik, yakni Ni Made Dani (30) meninggal dunia akibat pendarahan hebat usai melahirkan RSU Sanjiwani Gianyar. Made Dani mengalami pendarahan usai persalinan secara normal dengan kelahiran bayi berbobot 4,7 kg.
Anak pertama Kobik, Gede Wirasa Putra (10) pun tak henti menangis sejak pulang dari rumah sakit sembari memangku adik balitanya. Sejumlah kerabat dan warga tetangga yang sedang mempersiapkan sarana upacara punguburan, juga turut meneteskan air mata.
Nyoman Kobik menuturkan bahwa almarthum istri rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan tidak pernah ada keluhan. Dari hasil 4 kali USG yang dilakukan, bayinya pun disebutkan normal. “Terakhir, hari Selasa lalu, saya mengajak istri melakuklan pemeriksaan kehamilan di Klinik Angga, di Desa Kerta, Payangan. Lanjut itu dirujuk ke RS Sanjiwani,” terangnya.
Mendapat perawatan di RSU Sanjiwani, istrinya pun langsung mendapat pemeriksaan. Namun, dirinya pun mulai was-was lantaran lama tak ada bukaan, tanda- tanda proses kelahiran bayi. Karena lama tak ada bukaan tim medis yang menangani merangsang agar terjadi bukaan.
“Walau tak ada bukaan, dokter yang menangani tidak menyarankan atau meminta persetujuan untuk operasi,” terangnya.
Hingga akhirnya akhirnya bisa dilahirkan dengan selamat, Rabu (21/8/2019), dengan proses menarik bayi dan mengurut perut ibunya. Karena proses kelahiran itu, akhirnya istrinya terjadi pendarahan. Bayi lahir dengan berat 4,7 kg dan sehat. Namun sayang ibunya yang lemas lantaran pendarahan akhirnya meninggal dunia Kamis (22/8/2019) pagi. “Dalam. Proses persalinan itu, saya khawatir, kenapa tidak di operasi saja,” sesalnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Sanjiwan, Ida Komang Upeksa membenarkan dan memastikan akan melakukan evaluaai total terkait kasusukematian ibu bayi ini.
Namun, pihak mengaku sudah melakukan tindakan sesuai prosedur. Hanya saja belum bisa memberikan kepastian tetang penyebab kematiannya. “Saya baru menerima datanya pagi ini. Lebih lanjut akan kamai evaluasi. Biasanya penanganan oleh dokter residen harus didampingi oleh konsultan dan dokter spesialis. Saya akan audit lagi,” singkatnya. (ina/kb)