Klungkung

BPBD Bali Fasilitasi Pembentukan SAB di SMPN 2 Dawan

    KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Dalam upaya terus meningkatkan kesadaran bahwa wilayah Bali merupakan bagian dari “Ring of Fire” dan semakin meningkatnya trend bencana hidrologis, diperlukan keterpaduan strategi pengurangan risiko bencana dari seluruh stakeholders termasuk di sektor pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan pengurangan resiko bencana dapat mencapai sasaran yang lebih luas dan dapat diperkenalkan sejak dini.

    Untuk mendukung usaha pengurangan resiko bencana melalui sektor pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan melakukan sosialisasi ke sekolah dan perguruan tinggi, mengeluarkan himbauan pendidikan tangguh bencana serta melaksanakan fasilitasi pembentukan Sekolah Aman Bencana (SAB).

    Senin, 19 Agustus 2019 ini, BPBD Provinsi Bali memfasilitasi Pembentukan SAB di SMP Negeri 2 Dawan Klungkung. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta berkesempatan hadir dalam acara pembukaan sekaligus memberikan arahan. Dalam acara pembukaan tersebut, turut hadir Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Kalaksa BPBD Klungkung, Kadis Pendidikan Klungkung, Bappeda Litbang Klungkung, Camat Dawan dan Perbekel Desa Gunaksa serta para narasumber.

    Saat hadir dalam acara pembukaan, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin, menerangkan karena keterbatasan anggaran, setiap tahun BPBD Provinsi Bali hanya bisa menfasilitasi satu sekolah dalam pembentukan SAB, oleh karena itu BPBD berharap ada sinergitas dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan dukungan dari pusat untuk dapat mengalokasikan anggaran untuk kegiatan seperti ini.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Dijelaskan tujuan dari Pembentukan SAB ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana yang mungkin terjadi di sekolah.

    Dipilihnya SMP Negeri 2 Dawan, Klungkung sebagai lokasi pembentukan SAB karena sesuai dengan penjajakan yang dilakukan bersama BPBD Klungkung, lokasi sekolah yang berada pada kawasan yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tanah longsor.

    ‘’Sejalan dengan penetapan tanggal 26 sebagai Hari Simulasi Bencana oleh Gubernur Bali, saya harapkan setelah kegiatan ini berakhir sekolah tetap meningkatkan kapasitasnya dalam pengurangan risiko bencana melalui pelatihan dan simulasi secara rutin tiap bulan,” tegasnya.

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Sementara Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengapresiasi pelaksaanaan kegiatan yang diselenggarakan BPBD Provinsi Bali untuk memfasilitasi pembentukan SAB di Klungkung. Ke depannya akan dialokasi anggaran yang cukup melalui APBD Klungkung agar semua sekolah yang berada di Kabupaten Klungkung dapat dibentuk sekolah aman bencana.

    “Saya minta BPBD Klungkung, Dinas Pendidikan dan Bappeda – Litbang Klungkung, merencanakan dan mengalokasikan anggaran agar tahun depan semua sekolah di Klungkung bisa 100 persen menjadi Sekolah Aman Bencana,” tegasnya.

    Kegiatan SAB ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 19 s.d. 23 Agustus 2019, dengan jumlah peserta 50 orang yang terdiri dari komite sekolah, tenaga pendidik (guru), tenaga pendidikan (tata usaha), petugas keamanan sekolah dan siswa. Untuk hari terakhir akan dilaksanakan simulasi yang melibatkan seluruh warga sekolah.

    Baca Juga:  Komisi II Tegaskan Perbaikan SDN 1 Geluntung Masuk Prioritas di 2025

    Narasumber yang terlibat dari BPBD, Dinas Pendidikan, Bappeda – Litbang, BMKG, KPPAD dan PMI. Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan pengetahuan pihak sekolah terkait pengurangan resiko bencana, dan akan menghasilkan beberapa dokumen penting diantaranya Penilaian Risiko Bencana, Dokumen Rencana Aksi, Dokumen Protap, Peta Evakuasi, Rambu Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi