JEMBRANA, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta selalu wasapada terhadap dampak dan resiko yang dapat ditimbulkan akibat gempa bumi.
Kepala Pelaksanan (Kalak) BPBD Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha mengatakan, gempa bumi itu sudent onset, terjadi tanpa gejala, beda dengan tsunami dan bencana lainnya, ada gejala dan bisa diprediksi.
“Seperti bisa saja terjadi malam maupun dini hari saat warga tertidur. Sehingga perlu kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana agar bisa mengurangi dampak dan resiko,” katanya, Senin (29/7/2019).
Kendati BMKG merilis pusat gempa (hiposentrum) akhir-akhir ini berada di barat daya Nusa Dua, namun ia menyebut posisi itu lebih dekat dengan wilayah Jembrana.
“Lebih dekat Jembrana. Bisa dilihat di peta. Gempa belakangan ini pusatnya itu titiknya di selatan Jembrana. Di selatan wilayah Bali terdapat potongan lempeng Ido Australia. Sedangkan di Jembrana sendiri belum ada bangunan yang dirancang anti gempa,” jelasnya.
Salah satu upaya pra bencana yang kini tengah digalakan pihaknya adalah pengurangan resiko melalui kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
“Kami lakukan sosialisasikan bencana serta dampak dan resikonya, termasuk evakuasi dan pertolongan di setiap kesempatan,” sebutnya.
Dikatakannya, selama ini yang sudah diketahui masyarakat baru sebatas berlindung menyelamatakan diri ketika ada ancaman bencana, itu pun masih bisa menimbulkan korban. (gus/kb)