Wow…!!! Ada Pecalang Wanita di Pura Luhur Batukaru

TABANAN, Kilasbali.com – Ada yang berbeda saat piodalan di Pura Luhur Batukau Desa Wangayo Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan yang berlangsung setiap Umanis Galungan. Piodalan yang kali ini jatuh pada tanggal 25 Juli 2019, tampak melibatkan pecalang wanita sebanyak 16 orang.
Salah seorang pecalang wanita, Ni Made Yuni Suastini, (40), asal dari Desa Wangayo Gede mengatakan, pembentukan pecalang wanita ini baru pertama kalinya. “Kalau dulu belum ada pecalang wanita,” jelasnya.
Menurutnya, tugas utama yang harus dijalankan adalah menegur para pemedek wanita yang tidak rapi terutama dalam bentuk rambut. “Tugas utama menyetop pemedek wanita yang memakai syal, pakaian tak rapi maupun rambut tidak rapi,” katanya.
Saat bertugas di hari pertama ia sudah menegur banyak pemedek wanita terutama para remaja yang rambutnya tidak rapi.
“Sudah banyak yang kami tegur terutama pemedek wanita remaja karena rambutnya tidak rapi dan tidak diikat. Setelah kami tegur mereka kemudian merapikan rambutnya dan mengikatnya, sehingga kelihatan rapi,” jelasnya.
Pantauan di lapangan setiap pintu masuk tampak dijaga pecalang wanita yang didampingi pecalang pria.
Pecalang wanita ini tampak mengunakan kebaya putih lengan pajang. Di bagian leher terdapat warna hitam putih (poleng) begitu juga dengan selendangnya berwarna poleng.
Sedangkan untuk kamben didominasi warna hitam dengan strip bagian tengah motif poleng dan dibagian belakang selendangnya ada tulisan Pecalang Wanita. Pecalang wanita ini juga dilengkapi name tage untuk identitas diri. (kb)