JEMBRANA, Kilasbali.com – Pasca diviralkan ke media sosial (medsos) oleh salah seorang konsumen karena merasa dirugikan, akhirnya Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Jembrana melakukan sidak terhadap SPBU 54.822.11 di Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jumat (26/7/2109).
Kadis Koperindag Jembrana, I Komang Agus Adinata mengatakan, setelah mengecek takaran mesin pengisian BBM menggunakan bejana ukur isian 20 liter, ditemukan kekurangan takaran 0,100 mililiter (ml) pada salah satu mesin pengisian BBM premium di SBPU ini. “Kekurangannya melebihi 0,35 mililiter dari ambang BKD (batas kesalahan yang diizinkan),” ujarnya.
Menurutnya, penyusutan takaran pengisian BBM itu memang bisa terjadi karena tinginya mobilitas penggunaan mesin pengisian BBM.
“Sementara kami tutup mesin pengisian BBM yang kurang itu. Bukan menutup SPBU. Nanti kita juga akan tunggu dari UPT Metrologi Legal Singaraja untuk mengecek kembali, sekalian mengkalibrasi mesin pengisiannya itu,” jelasnya.
Terkait keluhan indikator BBM yang viral itu, menurutnya juga bisa saja terjadi karena masalah pelampung indikator kendaraan ataupun masalah teknis lainnya.
Sebelumnya, keluhan konsumen yang merasa dirugikan mencuat dan viral di medsos terkait SPBU ini pada Kamis (25/7/2019) pukul 20.47 WITA. Dari warganet dalam akun facebook (FB) bernama Aditya Putra mengunggah status di akun pribadinya terhadap pelayanan SPBU ini.
Setelah mengisi bensin, indikator BBM di mobil yang sebelumnya memang terisi 2 strip, diakui hanya naik 2 strip atau menjadi 4 strip. Biasanya, ketika membeli bensin senilai Rp 100 ribu untuk mobil Avanza di SPBU lain, naik sampai 6 strip.
Setelah sempat komplain ke kantor SPBU dan menanyakan adanya kerusakan pada mesin pengisian BBM, pihak SPBU menjawab mesin tidak rusak dan pengecekan setiap hari oleh petugas dan Dinas Perdagangan Jembrana.
Dan yang membuat ia merasa kesal dan tersinggung, justru salah satu petugas mengatakan, ‘tidak usah dihiraukan konsumen satu ini, yang laen aja tidak komplin’. Kendati salah satu petugas sudah ingin mengajaknya untuk mengecek mesin rusak atau tidak, namun dihalangi petugas lain.
“Memang konsumen yang lain tidak ada yang komplain. Mohon bantuan untuk menidak SPBU yang nakal dan merugikan konsumen, terimakasih,” tulisnya.
Dalam unggahan status yang viral itu ia juga melampirkan foto struk pembelian BBM, foto indikator BBM di mobilnya, dan foto SPBU 54.822.11. Akhirnya, setelah beredarnya keluhan salah satu konsumen yang merasa dirugikan ketika mengisi BBM, SPBU inipun disidak. (gus/kb)