Jembrana

Arus Balik dengan Arus Keluar Sama-sama Padat

    NEGARA, Kilasbali.com – Penumpang menuju Pelabuhan Gilimanuk masih terus terjadi hingga Minggu (9/6/2019) malam, dan kemungkinan semakin berkurang memasuki awal pekan, Senin (10/6/2019) ini.

    Hal tersebut dikatakan Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, Minggu (9/6/2019).

    Menurutnya, tidak sedikit pemudik memilih balik seminggu setelah Lebaran atau usai Lebaran Ketupat seperti tahun-tahun sebelumnya.

    “Perkiraan kami, puncak arus balik Lebaran tetap setelah Lebaran Ketupat. Kemungkinan tetap masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

    Baca Juga:  Lepas Peserta Jalan Sehat HUT ke-53 KORPRI, Sekda Bali Dewa Indra Tegaskan Pentingnya Netralitas

    Arus masuk Bali pasca Lebaran tersebut, menurutnya baru mencapai sekitar 22 persen dari jumlah pemudik yang keluar Bali sebelum Lebaran.

    “Masih banyak yang belum balik. Kami perkirakan sebagian besar akan balik setelah Lebaran Ketupat. Tetapi walaupun kami perkiraan puncak arus balik setelah Lebaran Ketupat, untuk jumlah penumpangnya tidak akan seramai arus puncak waktu arus mudik. Karena arus balik Lebaran, biasanya kembali secara bertahap,” jelasnya.

    Diakuinya juga arus keluar Bali masih tetap padat. Bahkan menurutnya terjadi lonjakan arus balik wisatawan domestik (widom) dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang pada akhir pekan setelah Lebaran.

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Janji Perkuat Sinergi Banjar Dinas dan Adat untuk Rawat Kerukunan Antarwarga

    “Walaupun sama-sama ramai dari Gilimanuk maupun Ketapang pada akhir pekan ini, kami pastikan tidak ada antrean panjang. Semua masih padat lancar. Tidak seperti waktu arus mudik,” tandasnya.

    Dari data yang diperoleh pada Posko Angkutan Lebaran 2019 Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, selama dua hari 7-8 Juni 2019, tercatat 94.296 penumpang serta 11.517 unit kendaraan roda dua dan 12.157 unit kendaraan roda empat yang telah masuk Bali. (gus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi