DenpasarTokoh

Krama Bali Jangan “Priyayi”

    DENPASAR, Kilasbali.com – Lapangan pekerjaan di Pulau Bali sangat banyak dan terbuka lebar. Namun, persaingan kerja juga sangat ketat, mengingat Bali juga diserbu para pencari kerja dari berbagai daerah, bahkan hingga manca negara.

    Untuk itu, Krama Bali jangan menjadi penonton di negeri sendiri. Jangan gengsi dan memilih – milih pekerjaan. Ambilah pekerjaan dan gunakan sebagai batu loncatan untuk masa depan yang lebih baik.

    Baca Juga:  Koster-Giri Lebih Memilih Menyapa Masyarakat dan Tawarkan Program

    Hal tersebut disampaikan Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet seusai Simposium Demografi di Wantilan Kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar, Sabtu (25/5/2019).

    Menurutnya, kelemahan dalam bersaing mencari pekerjaan itu terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM) Krama Bali yang masih “Priyayi” dan malas, sehingga banyak sarjana-sarjana yang masih nganggur.

    Baca Juga:  Tiap Kampanye, Koster-Giri Sapa dan Hibur Puluhan Ribu Warga

    “Nah, SDM kita harus ditingkatkan, tenaga pendidik harus memberikan pelatihan ketrampilan yang banyak, sehingga etos kerja kita meningkat,” ujarnya.

    Mentalitas maupun pola pikir para lulusan baik SMA/SMK maupun sarjana juga harus dirubah. Setelah lulus harus siap kerja di manapun ada lowongan pekerjaan.

    “Baru sarjana jangan meminta harus pakai dasi kerjanya, harus menjadi bupati/walikota, anggota dewan. Mestinya jangan priyayi, jangan gengsi. Lapangan pekerjaan di Bali itu luar biasa banyaknya,” pungkasnya. (jus*/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi