JembranaSosial

Cemari Lingkungan dan Timbulkan Bau Busuk, Warga Keluhkan Limbah Pabrik Pengolahan Ikan di Tegal Badeng Barat

NEGARA, Kilasbali.com-Sejumlah warga di kampung Teluk Limo, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara mengeluhkan adanya limbah yang menggenang dialiran sungai di sekitar permukiman warga. Limbah cair yang menimbulkan bau busuk menyengat hingga mengganggu kenyamanan warga tersebut diduga berasal dari pabrik pengalengan ikan diwilayah tersebut.

Menurut warga setempat, di wilayah tersebut terdapat dua pabrik pengalengan ikan yang membuang limbah di sungai yang alirannya menuju muara pantai tersebut. Limbah pabrik yang dibuang kesungai tersebut memang menggenang dan mengendap kepermukaan serta menimbulkan bau busuk menyengat. Kendati menurut warga perangkat desa setempat sudah beberapa kali melakukan mediasi namun masih saja terjadi pencemaran yang berdampak pada terganggunya kenyamanan warga.

Baca Juga:  Penanganan Sampah dan Penataan Baliho di Bali

Perbekel Tegal Badeng Barat, I Made Sudiana juga mengakui permasalahan pencemaran limbah di sungai tersebut telah beberapakali dimediasi. Kendati menurutnya dua pabrik pengalengan ikan diwilayahnya itu telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), namun diduga saat pabrik over produksi, limbah pabrik kerap meluber sehingga menimbulkan bauIa juga menyebut ada satu industri rumah tangga pembuatan tahu yang juga membuang limbah di sungai itu. Pihaknya juga telah memanggil pihak pabrik pengolahan dan pengusaha tahu itu. “Sekarang ini kami mediasi kembali keluhan warga itu” ujarnya, Jumat (17/5/2019) malam.

Pihaknya mengaku hanya memediasi sesuai keluhan warganya yang sudah terjadi sejak lama, “nanti kami serahkan kepada warga, apa yang kira-kira perlu untuk solusi terbaik ke depan. Karena masalah ini, memang sudah lama,” tandasnya.

Baca Juga:  Amman Mineral Men’s World Tennis Championship 2024

 

Sementara itu, HRD salah satu pabrik pengalengan ikan, Eka Sabara mengaku perusahaannya membuang limbah yang sudah diolah, dan tidak mencemari lingkungan.

“Kalau endapan menimbulkan bau memang karena sungai lebih tinggi dibanding muaranya. Saat kemarau air tidak bisa mengalir,” ujarnya.

Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana yang turun melakukan pengecekan ke lokasi mengatakan, limbah berwarna kecoklatan yang menggenang dan mengeluarkan bau itu diduga akibat pendakalan sungai.

Baca Juga:  Prajurit Korem 163/Wira Satya Bersihkan Pantai Kuta

Pihaknya pun meminta perusahaan – perusahan yang membuang limbah agar membersihkan sungai secara bersama-sama untuk mengantisipasi endapan limbah.

“Nanti hari Senin akan kami cek kembali,” ujar salah satu Kasi pada Dinas LH Jembrana yang enggan disebutkan namanya ini. (gus/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi