BangliPolitik

Koster Komitmen Kembangkan Industri Herbal Bali

    BANGLI, Kilasbali.com– Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menyatakan komitmennya terhadap pengembangan industri obat herbal di Pulau Dewata. Menurutnya, Bali memiliki banyak sekali obat herbal yang bisa dikembangkan menjadi industri yang maju.

    Tanam-tanaman obat herbal, kata Koster, banyak tersebar di Bali. Sejak dahulu juga orang Bali memanfaatkan tanam-tanaman sebagai obat-obatan. Di Bangli saya kira cocok dikembangkan tanaman untuk pendukung industri herbal,” kata Koster pada kesempatan kampanyenya di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli beberapa waktu lalu.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    Menurut kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu, industri herbal bisa dikembangkan dengan baik dan menjadi salah satu pemasukan bagi Bali. “Sastranya ada. Industri ini harus kita kembangkan,” ujarnya.

    Ke depan, calon yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu siap menggagas kerja sama dengan Universitas Udayana, Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) untuk laboratorium penelitiannya. “Obat-obatan kita hasil olahan herbal berdasarkan sastra Bali itu ada yang untuk menyembuhkan penyakit ginjal, jantung, kolesterol dan macam-macam jenis penyakit lainnya. Tanamannya ada, sastranya ada. Jadi, mari kita kembangkan ini, kita pusatkan di Bangli,” katanya.

    Baca Juga:  Sanjaya-Dirga Ziarah dan Peringati Hari Puputan Margarana Usai Debat Ketiga

    Menurut dia, potensi itu bisa dikembangkan olrh karena Bali mrmiliki segalanya. “Alamnya mendukung, tanahnya untuk tanaman ada, orang yang ahli membuatnya ada, sastranya ada, semua ada, lengkap. Laboratoriumnya nanti kita buat kerja sama dengan Unud, IHDN dan UNHI,” papar dia.

    Selama ini, Koster melanjutkan, industri herbal di Bali belim mendapat support memadai dari pemerintah. Ke depan, ia berkomitmen men-support penuh industri herbal Bali. “Sekarang memang belum difasilitasi pemerintah. Ke depan kita akan support. Penelitiannya, laboratoriumnya, permodalannya dan lainnya. Mari kita bangun Bali,” ujarnya. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi